Pengaruh Ucapan Negatif Orang Tua terhadap Psikologis Anak

Jumat 04-10-2024,16:00 WIB
Reporter : Bagus
Editor : Gus Munir

OKES.NEWS - Ngomongin soal pola asuh dan cara mendidik anak, apa yang diucapkan orang tua itu penting banget.

Sayangnya, kadang-kadang kata-kata yang keluar dari mulut orang tua bisa berdampak lebih dalam daripada yang mereka sadari.

Berdasarkan informasi yang dilansir dari beberapa sumber seperti alodokter dan kumparan, ucapan negatif dari orang tua bisa banget memengaruhi psikologis anak dan bikin berbagai aspek kehidupannya terganggu di masa depan.

Rendah Diri dan Rasa Tidak Berharga

Anak-anak yang sering banget dengar kata-kata negatif atau umpatan dari orang tua biasanya tumbuh dengan perasaan nggak berharga dan nggak dicintai.

Bayangin aja, kalau anak tiap hari denger dirinya "nggak berguna" atau "selalu salah". Kata-kata kayak gini bisa bikin rasa percaya diri mereka hancur.

Anak-anak ini mungkin jadi bingung dan bertanya-tanya apa yang salah sama mereka, yang akhirnya bikin mereka merasa rendah diri. Efek jangka panjangnya bisa serius banget, mulai dari susahnya bangun hubungan yang sehat sampai gagal sukses di masa depan.

BACA JUGA:Gelandang Manchester City, Matheus Nunes Ditangkap Polisi

BACA JUGA:8 Manfaat Konsumsi Daging Bebek

Kesulitan Mengelola Emosi

Ucapan negatif juga bisa bikin anak-anak kesulitan paham dan mengelola emosi mereka sendiri.

Mereka jadi susah mengekspresikan perasaan mereka dengan cara yang positif, yang sering kali berujung pada ledakan emosi atau malah menarik diri dari pergaulan.

Ini semua karena mereka nggak belajar gimana caranya mengungkapkan perasaan mereka secara konstruktif.

Meningkatnya Stres

Stres juga sering dialami anak-anak yang sering denger ucapan negatif dari orang tua.

Penelitian menunjukkan kalau kata-kata negatif bisa bikin respons stres anak meningkat.

Stres ini nggak cuma ganggu cara berpikir dan belajar mereka, tapi juga bikin mereka jadi tertutup sama orang lain.

Anak-anak ini mungkin bakal menyimpan stres itu dalam diri mereka, yang pada akhirnya bisa berdampak pada kesehatan mental jangka panjang mereka, termasuk risiko gangguan kecemasan dan depresi.

Kategori :