Untuk mengembalikan suhu tubuh ke keadaan normal, tubuh mengeluarkan keringat.
3. Pola Makan
Makanan juga dapat mempengaruhi jumlah keringat yang dihasilkan. Konsumsi makanan pedas, misalnya, dapat meningkatkan suhu tubuh dan menyebabkan berkeringat.
Minuman seperti kopi dan alkohol, yang bersifat diuretik, juga dapat merangsang produksi keringat.
BACA JUGA:Menteri AHY Kembali Gebuk Mafia Tanah di Jawa Barat
BACA JUGA:BTC Menuju $70.000, Analisis Bitcoin, Ethereum, dan Ripple di Tengah Kenaikan Pasar Crypto
4. Kondisi Psikologis
Faktor psikologis seperti stres, kecemasan, dan gugup dapat memicu keluarnya keringat, terutama di area ketiak, telapak tangan, dan telapak kaki.
Keringat yang dihasilkan dari kondisi emosi ini sering kali memiliki bau yang lebih kuat.
5. Hiperhidrosis
Hiperhidrosis, yang dapat bersifat bawaan atau dipicu oleh faktor lain seperti siklus menstruasi, menopause, kehamilan, infeksi, serta kondisi medis seperti hipertiroidisme atau hipoglikemia, juga menyebabkan produksi keringat berlebih.
Meski tidak selalu berbahaya, kondisi ini bisa menimbulkan ketidaknyamanan dan membuat tubuh kehilangan banyak cairan, sehingga dehidrasi.
Oleh karena itu, penting untuk minum air putih yang cukup agar tubuh tetap terhidrasi.
Jika kamu merasa produksi keringat yang berlebih menimbulkan ketidaknyamanan atau masalah kesehatan, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter.
Semoga informasi ini membantu kamu menjalani hidup yang lebih sehat dan produktif. (*)