Selain Sirish, ada Minula Weerasekera dari Oregon yang menempati posisi kedua dengan proyek penyimpanan energi berbasis senyawa organik.
Di peringkat ketiga, William Tan dari New York tampil dengan ide terumbu buatan yang memanfaatkan AI. Para finalis ini membuktikan bahwa anak muda bisa membawa perubahan positif dan punya ide-ide cemerlang yang relevan untuk mengatasi isu global.
Dampak Alat Ini Bikin Konsumen Lebih Teliti dalam Memilih Makanan
Penemuan Sirish ini nggak cuma keren dari sisi teknologi, tapi juga berdampak langsung pada masyarakat luas.
Di tengah kekhawatiran akan efek samping pestisida, alat ini bisa menjadi solusi praktis buat kita semua yang ingin menjaga kesehatan.
Harga alatnya yang terjangkau membuatnya bisa diakses oleh berbagai kalangan, jadi nggak hanya segelintir orang yang bisa tahu apakah produk pangan yang mereka beli aman atau tidak.
Dengan inovasi ini, diharapkan masyarakat makin peduli untuk memilih makanan yang bebas bahan kimia berbahaya dan menjaga pola makan yang lebih sehat.
Sirish berharap, ke depannya alat pendeteksinya bisa diproduksi secara luas dan digunakan oleh lebih banyak orang.
Alat ini menunjukkan kalau anak muda pun bisa menciptakan perubahan besar untuk masyarakat, sekaligus menginspirasi orang-orang untuk terus mendukung generasi baru dalam berkarya di bidang sains dan teknologi.