Tanda-Tanda yang Tidak Boleh Diabaikan Jika Sakit Kepala

Sabtu 02-11-2024,18:00 WIB
Reporter : Hesti
Editor : Gus Munir

OKES.NEWS - Sakit kepala bisa muncul sebagai nyeri berdenyut, tajam, berat, atau terasa terikat di kepala. Rasa nyeri ini dapat dirasakan di satu sisi atau menyebar ke seluruh bagian kepala, dan bisa bersifat menetap, menjalar, atau berpindah-pindah.

Sering kali, sakit kepala disertai dengan gejala lain seperti nyeri pada tengkuk dan pundak. Gejala yang menyertainya bisa bervariasi, mulai dari nyeri di kepala hingga ketidaknyamanan yang menjalar ke leher dan bahu. Kadang-kadang, sakit kepala juga dapat disertai demam, mual, muntah, kesemutan, gangguan penglihatan, atau kelemahan pada ekstremitas. Penyebab sakit kepala dapat dibedakan menjadi dua kategori, yaitu kelainan organik (fisik) dan psikis.

Ada dua jenis sakit kepala: sakit kepala primer dan sekunder. Sakit kepala primer adalah yang tidak terkait dengan kondisi atau penyakit lain, sementara sakit kepala sekunder berkaitan dengan masalah kesehatan lainnya.

BACA JUGA:Tingkatkan Daya Saing, BRI Peduli Gelar Pelatihan dan Sertifikasi Halal UMKM dari Berbagai Daerah

BACA JUGA:Menteri Nusron akan Siapkan PP tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional

1. Sakit Kepala Primer

Sakit kepala primer terjadi tanpa adanya hubungan dengan penyakit lain, yang berarti tidak ada kelainan struktural pada jaringan otak. Jenis-jenis sakit kepala primer meliputi:

A. Tension-Type Headache

Tension headache atau sakit kepala tegang adalah yang paling umum terjadi. Kondisi ini disebabkan oleh ketegangan pada otot wajah dan leher, yang bisa menjalar ke bagian depan kepala. Nyeri dapat bervariasi dari ringan hingga berat dan kadang disertai mual. Tension headache lebih sering dialami oleh wanita. Meskipun penyebab pastinya belum diketahui, faktor pencetus seperti stres, kelelahan, kurang tidur, dan terlambat makan dapat berperan.

B. Migrain

Migrain disebabkan oleh gangguan pada pembuluh darah, yang melibatkan kombinasi vasodilatasi (pelebaran pembuluh darah) dan pelepasan zat kimia dari serabut saraf di sekitar pembuluh. Migrain biasanya terasa sangat nyeri, berdenyut, dan seringkali menyerang satu sisi kepala, meski bisa juga mengenai kedua sisi. Gejala lain yang sering menyertai migrain meliputi mual, muntah, sensitivitas terhadap cahaya dan suara, serta pucat. Serangan migrain bisa berlangsung antara 4 hingga 72 jam. Sekitar 20 persen penderita migrain mengalami aura, yang seringkali berupa cahaya berkedip atau titik buta. Beberapa faktor pencetus migrain termasuk stres, kelelahan, makanan tertentu, dan perubahan hormonal.

BACA JUGA:BRI dan Mitra Dorong UMKM Naik Kelas Lewat SMEstaTalk

BACA JUGA:KUR BRI, Jadi

C. Cluster Headache

Cluster headache adalah jenis sakit kepala primer yang lebih jarang terjadi, biasanya lebih umum pada pria. Serangan cluster terjadi dalam periode tertentu, dengan serangan satu hingga dua kali sehari, kadang lebih dari itu, selama 30 menit hingga 1 jam. Serangan sering terjadi pada waktu yang sama setiap hari dan dapat membangunkan pasien dari tidur. Gejala meliputi rasa sakit seperti tertusuk di sekitar mata, mata yang berair dan merah, hidung tersumbat, serta rasa sakit yang sangat hebat. Penyebab pasti dari cluster headache belum diketahui, tetapi faktor seperti stres, alkohol, dan merokok diduga berkontribusi.

Kategori :