OKES.NEWS - Nugget memang jadi makanan favorit banyak orang karena rasanya yang enak, harganya yang ramah di kantong, dan cara penyajiannya yang gampang.
Tapi, apakah nugget ini benar-benar sehat? Banyak yang berpikir nugget yang terbuat dari ayam atau ikan bisa jadi pilihan baik untuk memenuhi kebutuhan protein. Sayangnya, anggapan itu tidak sepenuhnya benar.
Sebuah penelitian yang dipublikasikan di The American Journal of Medicine (2013) menunjukkan bahwa nugget termasuk makanan olahan yang sebaiknya kita batasi konsumsinya, terutama karena bisa berkontribusi pada masalah obesitas.
Penelitian itu mengungkapkan bahwa nugget yang dijual di pasaran umumnya punya kandungan gizi yang rendah dan tidak seimbang.
Dalam 2 porsi nugget (192 gram), komposisi gizinya adalah: 58–59% lemak, 24–25% karbohidrat, dan 18–19% protein.
BACA JUGA:Vicky Legowo Setelah Kalah di Pilkada
BACA JUGA:Pelajar Siswi SMA di OKU Tewas Usai Terbawa Arus Diduga Tenggelam di Sungai Lengkayap
Menurut Food Data Central, 100 gram nugget ayam mentah mengandung 261 kalori, dengan kandungan lemak yang cukup tinggi. Selain itu, banyak nugget kemasan yang mengandung natrium tinggi, yang bikin rasanya gurih dan bisa bikin kita ketagihan.
Bahaya Jika Terlalu Sering Makan Nugget
Risiko Obesitas
Nugget, seperti banyak makanan olahan lainnya, mengandung banyak lemak dan karbohidrat. Menurut jurnal Current Obesity Reports (2017), makanan olahan yang sering kita makan bisa jadi penyebab obesitas dan meningkatkan risiko sindrom metabolik serta kolesterol tinggi.
Kekurangan Nutrisi
Walaupun enak dan praktis, nugget tidak bisa menggantikan makanan utuh yang lebih bergizi. Kandungan protein di nugget sangat rendah, jadi tidak bisa memberikan asupan protein yang cukup untuk regenerasi sel dan fungsi organ. Makan nugget terlalu banyak bisa bikin diet kita kurang bervariasi.
BACA JUGA:Jordy Wehrmann Bakal Jadi Warga Negara Indonesia!
BACA JUGA:Pelajar Siswi SMA di OKU Tewas Usai Terbawa Arus Diduga Tenggelam di Sungai Lengkayap
Intoleransi Gluten