OKES.NEWS - Sebuah studi terbaru yang dipublikasikan di jurnal Renewable and Sustainable Energy Reviews mengungkapkan manfaat besar dari agrivoltaik, yaitu praktik yang menggabungkan panel surya dengan kegiatan pertanian.
Pendekatan ini nggak hanya meningkatkan hasil panen, tapi juga membuat produksi energi surya lebih efisien, menghemat air, dan memanfaatkan lahan untuk dua hal sekaligus: pangan dan energi.
Hasil Panen yang Lebih Tinggi
Penelitian menunjukkan bahwa beberapa tanaman seperti jagung, bayam Swiss, dan kacang-kacangan bisa tumbuh lebih baik dengan naungan dari panel surya.
Hasil panennya bisa meningkat antara 20% hingga 60%, tergantung jenis tanamannya, karena tanaman terlindungi dari panas dan sinar matahari yang terik.
BACA JUGA:GTA VI berhasil jadi pemenang Game Paling Ditunggu di The Game Awards 2024!
BACA JUGA: Timnas Tersungkur di Piala AFF, Erick Thohir Bakal Bedah Habis-habisan
Menghemat Air
Naungan dari panel surya juga membantu mengurangi penguapan, jadi tanah tetap lebih lembap.
Hal ini mengurangi kebutuhan untuk irigasi hingga 30%, yang sangat berguna di daerah yang kekurangan air. Bahkan, air hujan yang ditampung oleh panel bisa dimanfaatkan untuk irigasi.
Efisiensi Surya Lebih Tinggi
Sistem agrivoltaik juga bisa membuat panel surya lebih efisien karena panel tetap lebih dingin berkat proses transpirasi dari tanaman.
Beberapa studi menunjukkan sistem ini bisa menghasilkan 1-3% lebih banyak listrik dibandingkan instalasi surya biasa karena suhu di bawah panel yang lebih rendah.
BACA JUGA:GTA VI berhasil jadi pemenang Game Paling Ditunggu di The Game Awards 2024!
BACA JUGA:Kenapa Coca-Cola Nggak Pernah Dipatenkan? Ini Dia Alasannya!
Manfaat Ekonomi
Dengan menggabungkan pertanian dan produksi energi, agrivoltaik memberikan kesempatan bagi petani untuk mendapatkan pendapatan tambahan dari menjual listrik ke jaringan atau menggunakannya untuk kebutuhan pertanian. Pendapatan ganda ini bisa meningkatkan keuntungan petani hingga lebih dari 30%.
Dampak Lingkungan
Penggunaan agrivoltaik juga membantu mengurangi emisi gas rumah kaca. Beberapa studi menunjukkan pengurangan emisi karbon sekitar 12% dibandingkan dengan cara bertani konvensional.
Selain itu, cara ini juga membantu menjaga habitat alami dengan mengurangi kebutuhan akan ladang surya yang terpisah.