OKES.NEWS - Jackie Chan, aktor dan master bela diri yang sudah nggak asing lagi di dunia hiburan, baru-baru ini bikin heboh dengan keputusan kontroversial soal harta kekayaannya yang diperkirakan mencapai $400 juta (sekitar Rp 6 triliun).
Alih-alih mewariskannya ke anak-anaknya, khususnya Jaycee Chan, Jackie memutuskan untuk menyumbangkan seluruh hartanya ke amal.
Bagi Jackie, yang terpenting adalah kemandirian dan kerja keras, bukan mewarisi kekayaan.
Filosofi Jackie Chan soal Warisan
Jackie Chan nggak setuju kalau anak-anaknya cuma mengandalkan harta kekayaannya. Menurutnya, Jaycee yang kini berusia 40 tahun, belum punya disiplin dan kemampuan untuk mengelola warisan besar seperti itu.
Bahkan, dalam autobiografinya yang berjudul Never Grow Up, Jackie menceritakan momen di mana dia beli tiket kelas satu untuk dirinya sendiri, sementara Jaycee cuma dapat tiket kelas ekonomi.
Ini jadi contoh jelas kalau Jackie lebih ingin anak-anaknya berusaha sendiri, daripada cuma menunggu warisan.
BACA JUGA:Timnas Indonesia Terlalu Emosional, Banyak Kartu Merah
BACA JUGA:Raffi Ahmad Bantu Ringankan Beban Pak Tarno yang Sakit
Lebih Pilih Sumbang ke Amal
Jackie juga nggak malu-malu bilang kalau dia lebih memilih untuk menyumbangkan kekayaannya ke amal daripada memberikannya ke anak-anak.
Jackie berkata, “Kalau dia bisa, dia bisa cari uang sendiri. Kalau nggak, dia cuma bakal nyia-nyiain hartaku.”
Hubungan yang Tidak Mulus dengan Anak
Hubungan Jackie dengan anak-anaknya, terutama Jaycee, memang nggak selalu mulus.
Jaycee sempat menghadapi beberapa masalah hukum dan kariernya juga nggak berjalan mulus. Hal ini mungkin mempengaruhi keputusan Jackie untuk tidak mewariskan kekayaannya.
BACA JUGA:Dua Wakil Pimpinan DPRD OKU Resmi Dilantik untuk Masa Bakti 2024-2029
BACA JUGA:Madu Asli Itu Gimana Sih? Yuk, Simak Ciri-Cirinya yang Bikin Kamu Paham!
Mengajarkan Kemandirian dan Kerja Keras
Dengan keputusan untuk menyumbangkan sekitar Rp 6 triliun ke amal daripada memberikannya kepada anak-anak, Jackie Chan ingin mengajarkan pentingnya kerja keras dan kemandirian.