Semburan Gas di Desa Mengulak Tak Beracun

Senin 12-05-2025,09:00 WIB
Reporter : Deo
Editor : Gus Munir

OKU TIMUR - OKES.NEWS - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Sumatera Selatan, tengah menyelidiki fenomena alam tak biasa berupa semburan gas yang disertai api, air, dan lumpur dari sumur bor milik warga di Desa Mengulak, Kecamatan Madang Suku I.

Peristiwa tersebut mengejutkan warga setempat setelah seorang petani yang sedang mengebor tanah untuk irigasi lahan persawahan mendapati semburan gas yang tiba-tiba menyala api. 

Kejadian ini pertama kali dilaporkan pada awal pekan dan segera ditindaklanjuti oleh DLH OKU Timur dengan mengirim tim ke lokasi.

"Kami menerima laporan mengenai semburan gas yang mencurigakan. Setelah dilakukan pengecekan, ditemukan bahwa dari sumur tersebut keluar gas yang menyala, bercampur dengan air dan lumpur," ungkap Kepala DLH OKU Timur, Feri Hadiansyah.

Tim DLH kemudian melakukan uji pembakaran di lapangan untuk mengetahui jenis gas yang menyembur. 

BACA JUGA:Disneyland Abu Dhabi, Resor Global Ketujuh Disney Hadir di Timur Tengah

Berdasarkan hasil uji cepat, diketahui bahwa gas tersebut adalah gas metana—gas yang mudah terbakar namun tidak beracun jika dalam kadar rendah.

"Gas ini teridentifikasi sebagai metana. Karena konsentrasinya rendah dan jaraknya cukup jauh dari permukiman, kami pastikan tidak ada ancaman bagi warga maupun lingkungan sekitar," jelas Feri.

Lebih lanjut, Feri juga memastikan bahwa semburan gas ini tidak menimbulkan kerusakan pada tanaman di sekitar lokasi. Persawahan yang sedang ditanami padi pun tetap dalam kondisi baik.

“Tidak ada dampak negatif terhadap tanaman di area tersebut, sehingga dari segi lingkungan dan pertanian, kejadian ini tidak mengganggu secara signifikan,” tambahnya.

Meskipun begitu, DLH tetap akan terus memantau situasi di lapangan untuk mengantisipasi perubahan tekanan gas atau potensi bahaya lainnya. 

BACA JUGA:OnePlus Pad 2 Pro Muncul, Tablet Gahar Buat Gaming dan Kerja!

Warga diimbau tetap tenang dan segera melapor apabila terjadi perubahan pada intensitas atau karakteristik semburan.

“Kami akan melakukan pemantauan rutin dan bila diperlukan akan melibatkan instansi teknis lainnya untuk analisis lebih mendalam,” ujar Feri.

Fenomena seperti ini diyakini terjadi akibat akumulasi gas dari lapisan bumi yang lebih dalam. DLH menegaskan bahwa respons cepat dan pemantauan berkelanjutan sangat penting untuk menjamin keselamatan masyarakat serta menjaga keberlanjutan aktivitas pertanian di daerah tersebut. (*)

Kategori :