OKU SELATAN - OKES.NEWS - Pemerintah Kabupaten OKU Selatan menargetkan seluruh tenaga kerja nonformal seperti guru ngaji, marbot masjid, dan relawan pemadam kebakaran (damkar) dapat dijamin dalam program BPJS Ketenagakerjaan.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi OKU Selatan, Darmawan, SE., M.Si., dalam keterangannya pada Jumat, 23 Mei 2025.
Ia mengungkapkan, rencana ini telah dibahas dalam Rapat Koordinasi Data Pekerja Rentan dan Optimalisasi Universal Coverage Jamsostek (UCJ) Kabupaten OKU Selatan Tahun 2025.
Menurut Darmawan, kebijakan tersebut merupakan bagian dari instruksi Bupati OKU Selatan yang menekankan pentingnya perlindungan bagi para pekerja rentan.
“Bupati menargetkan seluruh marbot, guru ngaji, dan relawan damkar di OKU Selatan bisa mendapatkan perlindungan penuh melalui BPJS Ketenagakerjaan. Saat ini cakupannya baru mencapai 39 persen, dan tahun depan harus masuk dalam RKPD dan RPJMD 2025–2029,” tegasnya.
BACA JUGA:Digerebek di Baturaja, Adam Diduga Edarkan Barang Terlarang!
Asisten I Setda OKU Selatan, Joni Rafles, AP., M.Si., menegaskan bahwa pemerintah daerah berkomitmen untuk memberikan perlindungan ketenagakerjaan, khususnya bagi pekerja rentan di bawah OPD terkait.
Namun, ia mengingatkan perlunya verifikasi data dan penyesuaian dengan kondisi anggaran daerah.
“Dibutuhkan koordinasi yang lebih mendalam agar program ini tepat sasaran. Kami berharap sinergi antara Pemkab dan BPJS Ketenagakerjaan terus diperkuat untuk percepatan realisasi perlindungan bagi pekerja rentan,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala BPJS Ketenagakerjaan OKU Raya, Rizki, menyampaikan apresiasi atas dukungan Pemkab OKU Selatan.
Ia menyebutkan, pihaknya telah menerima data sebanyak 3.934 orang yang dinilai berhak menerima perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan.
“Per April 2025, jumlah peserta aktif masih berada di angka 25,77 persen, sementara capaian sepanjang 2024 berada di 39 persen. Artinya, masih ada sekitar 74,25 persen pekerja yang belum terlindungi,” pungkas Rizki. (*)