OKU TIMUR - OKES.NEWS - Dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia tahun 2025, Pemerintah Kabupaten OKU Timur menyelenggarakan apel bersama di Hutan Kota, Komplek Perkantoran Pemda OKU Timur.
Kegiatan ini diikuti oleh lebih dari 500 peserta dari berbagai kalangan, mulai dari Dinas Lingkungan Hidup, organisasi perangkat daerah (OPD), petugas harian lepas (PHL), masyarakat umum, hingga komunitas pecinta lingkungan.
Momentum ini menjadi sarana refleksi bersama tentang pentingnya menjaga kelestarian alam.
Selain itu, kegiatan ini sekaligus menunjukkan komitmen nyata pemerintah daerah dalam mendukung kebijakan nasional terkait ekologi dan keberlanjutan.
Usai apel, peserta mengikuti aksi simbolik dengan membawa tumbler (botol minum pribadi), sebagai bentuk dukungan terhadap gaya hidup bebas plastik.
BACA JUGA:Polres OKU Amankan Farhan Jadid Tersangka Kasus Cabul di Ponpes Alam Al Iskandari
Kegiatan dilanjutkan dengan penebaran benih ikan di kolam retensi, bantuan dari Dinas Perikanan, serta penambahan 300 botol cairan eco-enzyme produksi Bank Sampah BEKasam DLH OKU Timur dan Bank Sampah DAGADU Belitang.
Cairan eco-enzyme ini dikenal mampu membantu menstabilkan ekosistem air dan mengurangi pencemaran secara alami.
Setelah itu, para peserta melakukan kegiatan bersih-bersih di sekitar kolam, fokus pada pemilahan sampah plastik.
Sampah yang masih dapat didaur ulang diserahkan ke bank sampah, sementara sisa residu diangkut ke TPA setelah melalui proses penimbangan.
Tak hanya terpusat di satu tempat, kegiatan gotong royong juga dilakukan secara serentak di berbagai lokasi seperti sekolah, desa, kecamatan, dan kantor OPD se-Kabupaten OKU Timur.
BACA JUGA:Polres OKU Amankan Farhan Jadid Tersangka Kasus Cabul di Ponpes Alam Al Iskandari
Kepala Dinas Lingkungan Hidup OKU Timur, Feri Hadiansyah, ST, MM, menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari arahan Menteri Lingkungan Hidup RI.
Bupati OKU Timur Ir. H. Lanosin, MT, MM melalui Kepala DLH turut menyampaikan dukungan terhadap berbagai kebijakan nasional terkait lingkungan.
Ini meliputi pembuatan peraturan daerah pelarangan plastik sekali pakai, pembangunan fasilitas daur ulang dan bank sampah, penerapan prinsip Zero Waste to Landfill, serta pemanfaatan sekolah, pasar, rumah ibadah, dan kantor sebagai pusat edukasi gaya hidup minim sampah.