OKES.NEWS - Sutradara Kamila Andini secara resmi terpilih menjadi anggota Academy of Motion Picture Arts and Sciences (AMPAS), yang memberinya hak suara dalam ajang Academy Awards atau Oscar.
Academy sendiri merupakan organisasi perfilman bergengsi yang beranggotakan para profesional dari berbagai bidang dalam industri film, seperti sutradara, aktor, produser, penulis, teknisi, dan seniman lainnya.
Kamila mencatatkan sejarah sebagai sutradara film panjang perempuan pertama dari Indonesia yang mendapatkan kehormatan ini.
Ia akan menjadi bagian dari proses voting Oscar 2025, bergabung dengan nama-nama besar lain seperti Ariana Grande, Jason Momoa, dan Kieran Culkin.
“Bergabung dengan Academy bukan sekadar pencapaian pribadi, tapi juga langkah berarti untuk memperkenalkan suara perempuan Indonesia di kancah global,” ujar Kamila Andini dalam pernyataan resminya pada Sabtu, 28 Juni 2026.
BACA JUGA:Jangkau 67 Ribu Desa, AgenBRILink Terus Perkuat Inklusi Keuangan di Indonesia
Kehadiran Kamila menjadi representasi penting dalam memperkuat cerita-cerita sinematik yang bersumber dari budaya lokal, namun mampu menjangkau audiens dunia.
Dalam film-filmnya, ia kerap mengangkat tema-tema tentang perempuan, masyarakat adat, dan generasi muda, dengan gaya penceritaan yang unik dan penuh estetika.
Ifa Isfansyah, CEO Forka Films, turut memberikan apresiasi terhadap pencapaian ini. Menurutnya, keanggotaan Kamila di Academy tidak hanya menjadi kebanggaan pribadi, tetapi juga tonggak penting bagi perfilman Indonesia dan kawasan Asia Tenggara.
“Kami di Forka Films percaya, kehadiran Kamila akan membawa perspektif baru dari Asia dalam dinamika perfilman internasional,” ungkap Ifa.
Di panggung global, Kamila Andini dikenal lewat debut film panjangnya The Mirror Never Lies (2011), yang memenangkan Earth Grand Prix di Tokyo International Film Festival dan FIPRESCI Award di Hong Kong International Film Festival.
BACA JUGA:Nusron Wahid Tegas Tolak Alih Fungsi Sawah LP2B: Satu Jengkal Pun Jangan Tergadai
Film keduanya, The Seen and Unseen (2017), berhasil menyabet Grand Prix Generation Kplus di Berlinale dan penghargaan Best Youth Feature di Asia Pacific Screen Awards.
Sementara itu, film Yuni (2021) meraih Platform Prize di Toronto International Film Festival dan sempat mewakili Indonesia dalam seleksi Oscar 2022.