Jika kucing mulai buang air di luar kotak pasir tanpa alasan medis, ini bisa menandakan tekanan mental.
Menjaga kebersihan area toilet dan meletakkannya di tempat yang stabil dan sunyi akan membantu mengurangi stres pada kucing.
8. Menunjukkan Agresi ke Kucing Lain atau Manusia
Perilaku menyerang atau bertengkar, baik dengan sesama kucing maupun manusia, sering kali menjadi respons terhadap rasa terancam atau stres.
Coba ciptakan lingkungan yang tenang dan jauhkan kucing dari sumber konflik agar ia merasa lebih aman.
BACA JUGA:Sengaja Bermain di Sekitar Areal Rel KA Bakal Dipenjara Tiga Bulan
9. Spraying atau Penyemprotan Urine
Kucing yang merasa tidak aman akan menandai wilayahnya dengan menyemprotkan urine, terutama di tempat-tempat baru atau asing.
Perhatikan di mana ia melakukan spraying untuk mengetahui kemungkinan penyebab stres dan bersihkan area tersebut dengan pembersih khusus.
10. Menjilati Bulu Sebagai Bentuk Menenangkan Diri
Saat stres, kucing cenderung menjilati tubuhnya secara berlebihan sebagai cara untuk meredakan diri. Jika frekuensinya meningkat, ini bisa menandakan tekanan emosional yang cukup besar.
Pastikan kondisi kulitnya sehat dan jauh dari parasit, serta bantu ciptakan suasana yang menenangkan.
Dengan memahami berbagai tanda ini, kamu bisa lebih peka terhadap kondisi emosional kucing kesayangan.
Bila ragu, jangan sungkan berkonsultasi dengan dokter hewan untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Kesehatan mental kucing sama pentingnya dengan kesehatannya secara fisik, lho!.