OKES.NEWS - Penyanyi Ashanty kembali mengomentari persoalan tanah warisan milik orang tuanya yang kini tengah dalam sengketa.
Lahan tersebut diduga telah diserobot oleh pihak yang tidak bertanggung jawab, sehingga muncul dua klaim kepemilikan atas tanah yang sama.
Situasi ini pun memunculkan dugaan adanya praktik mafia tanah.
Dalam perkembangan terbaru, Ashanty mengungkapkan bahwa pihak yang terlibat dalam sengketa akhirnya mulai menunjukkan sinyal untuk menyelesaikan persoalan tersebut.
"Akhirnya mereka menghubungi kami dan mencoba mencari jalan keluar. Semoga saja benar-benar ada itikad baik. Kita lihat nanti," kata Ashanty saat ditemui wartawan di kawasan Sawah Besar, Jakarta Pusat.
BACA JUGA:Menteri ATR/BPN Nusron Wahid melantik 79 pejabat struktural secara nasional
Ashanty mengaku lelah menghadapi konflik ini yang telah berlangsung cukup lama. Ia merasa penyelesaian seharusnya bisa dilakukan sejak awal, tanpa harus melalui perjuangan yang melelahkan.
"Perjuangan aku ini jangan sampai sia-sia. Kalau memang bisa dibicarakan baik-baik, kenapa nggak dari dulu? Kita kasih waktu, tapi kalau enggak ada titik terang juga, ya sudahlah, kami juga lelah," tuturnya.
Untuk mencari titik temu, Ashanty berencana mengadakan pertemuan langsung dengan pihak terkait dalam waktu dekat.
"Insyaallah besok lusa kita baru akan bertemu. Nanti dari situ baru bisa dilihat hasilnya," tambah istri Anang Hermansyah itu.
Sebelumnya, Ashanty menjelaskan bahwa masalah ini bermula dari tanah warisan sang ayah yang ternyata diklaim oleh pihak lain.
BACA JUGA:PLN ULP Muara Dua OKU Selatan Gencarkan Pemeliharaan di Kecamatan Simpang
Padahal, menurutnya, ayahnya adalah pembeli pertama yang sah atas lahan tersebut.
Ia juga mengungkapkan bahwa dirinya telah berupaya membangun komunikasi yang baik untuk mencari penyelesaian yang adil.
Namun, pihak lawan justru ingin segera menjual tanah itu dengan alasan proses negosiasi terlalu lama.