Kericuhan berlangsung hampir satu jam, menyebabkan pagar gedung DPRD rusak dan sejumlah fasilitas umum hancur.
Beberapa orang diamankan, namun polisi memastikan akan dilepas kembali setelah situasi kondusif.
Kapolres OKU mengungkapkan, sebanyak 500 personel gabungan TNI dan Polri diturunkan demi menjaga situasi tetap terkendali.
"Kami jamin hak masyarakat untuk menyampaikan aspirasi, asal dilakukan tertib dan tidak mengganggu ketertiban umum," tegasnya.
Di media sosial, peristiwa ini memicu pro dan kontra. Ada yang menyayangkan aksi berubah ricuh, namun ada pula yang menganggap itu sebagai bentuk keberanian masyarakat menyuarakan ketidakadilan.*