Kapolri, Mentan, dan Dirut Bulog Akan Terima Gelar Adat Komering di OKU Timur

Jumat 19-09-2025,07:00 WIB
Reporter : Kholid
Editor : Gus Munir

OKES.NEWS - Kabupaten OKU Timur tengah bersiap menyambut kedatangan tiga pejabat tinggi negara dalam agenda penting berskala nasional. 

Pada Kamis, 25 September 2025, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman, serta Direktur Utama Bulog Mayjen TNI Ahmad Rizal Ramdhani dijadwalkan hadir di Bumi Sebiduk Sehaluan.

Kunjungan mereka bertepatan dengan pelaksanaan panen raya jagung kuartal III yang dipusatkan di Kecamatan Bunga Mayang. 

Selain menjadi perhelatan pertanian nasional, acara tersebut juga akan dimeriahkan dengan prosesi adat masyarakat Komering.

Untuk memberikan penghormatan, Lembaga Pembina Adat Kabupaten OKU Timur menyiapkan penganugerahan gelar adat bagi ketiga pejabat negara. 

BACA JUGA:6 Cara Alami Mengatasi Bau Mulut agar Lebih Percaya Diri

Prosesi pengukuhan akan berlangsung di Balai Rakyat Pemkab OKU Timur dengan melibatkan unsur pemerintah daerah, tokoh adat, dan masyarakat.

Ketua Lembaga Pembina Adat OKU Timur, H. Leo Budi Rachmadi, menjelaskan bahwa gelar adat merupakan bentuk penghargaan tertinggi dari masyarakat Komering kepada tamu agung. 

“Kami telah bermusyawarah dan menetapkan nama adat yang akan diberikan. Pengukuhan ini sekaligus menjadi tanda kehormatan dari masyarakat,” ujarnya, Kamis (18/9).

Ritual dimulai dengan Niktikko Adok, yakni pengukuhan Adok atau Jajuluk, dilanjutkan dengan pemakaian busana adat Komering berupa kepudang dan rumpak (songket kincungan). 

Prosesi pemakaian busana adat rencananya dilakukan langsung oleh Gubernur Sumatera Selatan atau Bupati OKU Timur, didampingi Ketua DPRD.

BACA JUGA:6 Cara Alami Mengatasi Bau Mulut agar Lebih Percaya Diri

Setelah pengukuhan, Lembaga Pembina Adat akan menyerahkan piagam resmi sebagai tanda sahnya gelar. 

Dengan demikian, Kapolri, Menteri Pertanian, dan Dirut Bulog akan resmi menyandang status sebagai warga kehormatan masyarakat Komering.

Leo menegaskan, penghormatan ini bukan sekadar seremoni, melainkan simbol ikatan batin antara masyarakat adat dan para pejabat negara. 

Kategori :