Warga Keluhkan SPBU Diduga Dikuasai Motor Tangki Besar, BBM Cepat Habis

Senin 13-10-2025,07:00 WIB
Reporter : Hamdal
Editor : Aris

OKES.NEWS - Sejumlah warga di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, khususnya wilayah Muaradua, mengeluhkan kondisi pelayanan di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) yang kerap didominasi oleh motor bertangki besar.

Masyarakat berharap pemerintah daerah dan pihak terkait segera turun tangan untuk menertibkan situasi agar pelayanan di SPBU dapat berjalan lebih adil dan tertib bagi semua pengguna.

Motor dengan tangki berkapasitas besar sebenarnya dibuat untuk perjalanan jarak jauh agar pengendara tidak perlu sering mengisi bahan bakar. 

Namun, di lapangan justru banyak motor yang diduga telah dimodifikasi agar mampu menampung lebih banyak bahan bakar untuk keperluan pengecoran atau penimbunan BBM.

Akibatnya, antrean panjang di SPBU Muaradua menjadi pemandangan yang biasa, menimbulkan ketidaknyamanan bagi warga yang hanya ingin membeli BBM untuk kebutuhan harian.

BACA JUGA:Jajaki Dukungan Program Padat Karya dan TKM ke Kemenaker RI

“Percuma pemerintah buat sistem barcode untuk antrean BBM kalau setiap hari SPBU dikuasai motor tunder milik pengecor,” keluh JA, salah satu warga Muaradua, Minggu (12/10/2025).

Menurut warga, motor tangki besar sering kali sudah memenuhi area SPBU bahkan sebelum jam operasional dimulai.

Hal ini membuat warga yang datang belakangan sulit mendapatkan bahan bakar karena stok cepat habis.

“Kadang sebelum SPBU buka, sudah dipenuhi motor tangki besar. Saat kami dapat giliran, BBM-nya sudah habis,” ungkap JA.

Situasi tersebut menimbulkan rasa ketidakadilan di kalangan masyarakat kecil, yang merasa bahwa pelayanan di SPBU lebih berpihak pada oknum pengecor ketimbang pengguna biasa.

BACA JUGA:Jajaki Dukungan Program Padat Karya dan TKM ke Kemenaker RI

Warga pun mendesak agar pemerintah daerah bersama pihak Pertamina segera menindak tegas praktik tersebut. 

Mereka menegaskan bahwa SPBU seharusnya memberikan pelayanan merata bagi seluruh masyarakat, bukan menjadi ladang keuntungan bagi segelintir pihak.

“SPBU itu seharusnya untuk melayani masyarakat umum, bukan malah memprioritaskan para pengecor. Kami berharap ada penertiban agar warga kecil tidak terus dirugikan,” tegas salah satu warga lainnya.

Kategori :