Langkah kreatif ini membuka ruang bagi anak muda untuk mengenal kembali akar budayanya.
Melalui video yang dikemas secara menarik dan mudah diakses, tradisi Niktikko Adok kini tampil modern tanpa kehilangan nilai sakralnya.
BACA JUGA:Curi Hasil Kebun Warga, Pria di OKU Selatan Ditangkap Tanpa Perlawanan
“Kita tidak meninggalkan adat, kita hanya menyesuaikannya agar tetap hidup dan tidak punah,” ujar Leo Budi menegaskan semangat adaptif masyarakat adat Komering.
Inovasi ini juga disebut sebagai terobosan budaya Sumatera Selatan sekaligus inspirasi bagi daerah lain di Indonesia.
Komering membuktikan bahwa pelestarian budaya tidak harus kaku—ia bisa lentur, kreatif, dan tetap berpegang pada nilai-nilai luhur.
Lebih dari sekadar bentuk modernisasi, langkah ini menjadi bukti bahwa adat Komering mampu berdialog dengan teknologi tanpa kehilangan identitasnya.
“Tradisi bukan hanya peninggalan masa lalu, tetapi juga warisan berharga bagi masa depan yang bisa terus bertransformasi tanpa kehilangan maknanya,” tutup Leo.