Rahasia Kris Dayanti Tetap Bugar di Usia 50 Tahun

Salah satu atlet di sasana tempatnya berlatih berhalangan berangkat, dan sang pelatih melihat potensi besar dalam diri KD yang sudah empat tahun berlatih privat.

“Coach bilang, ‘Mimi bisa nggak wakilin?’ Aku minta izin suami, lalu latihan intens. Aku ikut di kategori Women Single Weapon Group A, usia 40–59 tahun,” kisahnya.

KD pun mewakili Indonesia di kejuaraan internasional yang digelar di China. Meski harus bersaing dengan peserta dari berbagai negara—termasuk yang berusia jauh lebih muda—ia mengaku tak gentar.

“Ada yang umurnya 20-an, lentur banget. Tapi aku nggak ke-distract, karena kami punya kelas masing-masing. Di arena, aku cuma berdoa agar tetap fokus,” ujarnya.

BACA JUGA:HLN ke-80, PT PLN Turunkan Gangguan, Tingkatkan Rasio Elektrifikasi dan Perkuat Budaya K3 melalui Digitalisasi

Bagi KD, wushu bukan sekadar olahraga fisik, melainkan cara untuk menjaga keseimbangan hidup. Ia juga merasakan manfaat langsungnya dalam dunia tarik suara.

“Latihan pernapasan di wushu mirip dengan teknik vokal, jadi bantu banget buat performa di panggung,” jelasnya.

KD berharap pengalaman ini bisa menjadi inspirasi bagi banyak perempuan untuk berani mencoba hal baru, tanpa memandang usia.

“Aku ingin menunjukkan bahwa usia bukan halangan. Mulai saja dari olahraga ringan, yang penting konsisten,” pesannya.

Menutup kisahnya, KD mengungkap makna kemenangan yang sesungguhnya.

“Bagi aku, kemenangan itu nggak boleh berhenti di piala. Artinya, kita harus terus berlatih, menyempurnakan jurus, dan menjaga hal-hal baik dalam hidup,” ujarnya sambil tersenyum.

 

Sumber: