Siswa SMPN 1 Buay Rawan Wakili OKU Selatan di FTBI Sumsel 2025

Siswa SMPN 1 Buay Rawan Wakili OKU Selatan di FTBI Sumsel 2025

Siswa SMPN 1 Buay Rawan wakili OKU Selatan di FTBI Sumsel 2025. (Foto: HOS)--

OKES.NEWS - Sejumlah siswa UPT SMP Negeri 1 Buay Rawan resmi menjadi wakil Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan dalam ajang Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) tingkat Provinsi Sumatera Selatan. 

Mereka bergabung dalam kontingen OKU Selatan bersama para pelajar SD dan SMP yang sebelumnya lolos seleksi tingkat kabupaten.

Dari UPT SMPN 1 Buay Rawan, tiga siswa terbaik diberangkatkan untuk mengikuti kompetisi bergengsi ini. 

Masing-masing adalah Gry Selda Aulia untuk kategori baca puisi, Desi Sofiyanti pada cabang pidato, serta Cika Nur Komala di nomor mendongeng. 

Ketiganya merupakan peserta terpilih setelah melalui proses seleksi yang ketat dan dinilai memiliki bakat seni berbahasa yang kuat.

BACA JUGA:Guru SMP di OKU Ditemukan Meninggal di Kontrakan, Diduga Korban Pembunuhan

Selain peserta individu tersebut, kontingen OKU Selatan juga diperkuat 5 siswa jenjang SMP dan 5 siswa dari jenjang SD yang telah melewati seleksi sebelumnya.

Kepala UPT SMPN 1 Buay Rawan, Kohar, M.Pd., menjelaskan bahwa para peserta dari OKU Selatan turut menyemarakkan FTBI dengan menampilkan kolaborasi Sastra Tutur “Adi Adi”, sebuah seni bertutur khas daerah yang kaya nilai budaya lokal. 

Kontingen juga mementaskan Drama Legenda OKU Selatan dalam bahasa Daya sebagai upaya menjaga keberlangsungan bahasa ibu dan memperkuat identitas kebudayaan di daerah tersebut.

Menurut Kohar, keikutsertaan siswa dalam FTBI merupakan langkah nyata dalam mendukung program revitalisasi bahasa daerah. 

Ia menegaskan bahwa festival ini menjadi sarana penting untuk menumbuhkan kecintaan generasi muda terhadap bahasa dan sastra tradisional sekaligus memperluas pemahaman mereka tentang budaya setempat.

BACA JUGA:Guru SMP di OKU Ditemukan Meninggal di Kontrakan, Diduga Korban Pembunuhan

“Kehadiran peserta dari UPT SMP Negeri 1 Buay Rawan menunjukkan komitmen sekolah dalam melestarikan bahasa daerah. 

Ajang ini memberi ruang bagi siswa untuk berkreativitas dan memperkenalkan kekayaan budaya OKU Selatan di tingkat provinsi,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: