Korban Tragedi Kanjuruhan 321 Orang, Rata-Rata Berusia 16-27 Tahun

Korban Tragedi Kanjuruhan 321 Orang, Rata-Rata Berusia 16-27 Tahun

Foto: Ist.--

BACA JUGA: Kalahkan City, Liverpool Angkat Trofi Community Shield

"Ini adalah hari kelam bagi seluruh yang terlibat sepak bola dan sebuah tragedi yang di luar pemahaman," ujar Giani.

Pria kelahiran Swiss itu juga mengungkapkan rasa belasungkawanya yang mendalam bagi keluarga dan rekan para korban Tragedi Kanjuruhan. 

"FIFA dan komunitas dunia sepak bola, semua pikiran dan doa kami bersama para korban, mereka yang terluka, bersama rakyat Republik Indonesia, Konfederasi Sepak Bola Asia, Persatuan Sepak Bola Indonesia, dan Liga Sepak Bola Indonesia, pada saat yang sulit ini,” katanya. 

Kerusuhan terjadi seusai Arema FC menjamu Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, pada Sabtu (1/10). Pada laga itu, tim tamu mengalahkan tuan rumah.

BACA JUGA: Indonesia Juarai AFF U-16!

Aremania -julukan suporter Arema- yang tidak puas dengan hasil akhir itu diduga mulai merusuh dengan memasuki lapangan. Namun, polisi meresponsnya dengan tembakan gas air mata. 

Menurut Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta, polisi juga menembakkan gas air mata ke tribune yang masih dipadati penonton.

"Karena gas air mata itu, mereka pergi keluar ke satu titik, di pintu keluar. Kemudian terjadi penumpukan dan dalam proses penumpukan itu terjadi sesak nafas, kekurangan oksigen," kata Nico.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: jpnn.com