Buntut Buntut

Buntut Buntut

--

Yang penting si wartawan dapat bocoran yang dia inginkan. Hanya saja dia mendapat pesan dari pejabat tinggi tersebut: "Jangan menyebut siapa sumber beritanya".

Menurut "sumber" itu isi pembicaraan 10 menit Trudeau-Jinping adalah soal intervensi Tiongkok di Pemilu Kanada September tahu lalu.

Partai Trudeau, Liberal, memang masih mendapatkan suara terbanyak, tapi suaranya merosot drastis. Hampir kalah. Liberal kini bukan mayoritas lagi di parlemen. Secara popular-vote pun Trudeau kalah. Ia harus berkoalisi untuk jadi perdana menteri lagi. 

Trudeau juga mempersoalkan berdirinya pos-pos polisi Tiongkok di Toronto.

Di kota itu terdapat hampir 800.000 orang Tionghoa. Jumlah komunitas Tionghoa di Toronto hanya kalah banyak dengan di kota Vancouver. Beda dikit. Persentase etnis Tionghoa di Vancouver paling tinggi (20 persen) dibanding etnis apa pun lainnya.

Yang disebut pos polisi itu adalah pos bantuan sosial bagi warga Tionghoa setempat. Terutama untuk mereka yang kurang paham akan hukum dan aturan Kanada. Termasuk bagaimana mengurus surat izin mengemudi atau perpanjangannya. Hal serupa juga ada di New York. Yakni di dekat China Town New York City. Pos itu dianggap kian penting terutama setelah semakin banyak etnis Tionghoa jadi korban kebencian ras di Amerika. 

Bagi Trudeau pembocoran isi pembicaraan seperti itu sangat menguntungkan dirinya. Di dalam negeri. Tapi dampaknya bagi hubungan antar negara bisa sensitif.

Kemarin keduanya sama-sama berada di Bangkok. Sama-sama menghadiri KTT APEC. Xi Jinping menjadi yang paling menonjol. Joe Biden mewakilkan ke Wapres Kamala Harris. Vladimir Putin mewakilkan ke deputi perdana menteri.

Siapa tahu Trudeau bisa meneruskan dramanya dengan Jinping di Bali itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: