Bumi Semakin Panas, Kepala BMKG Sebut Ancaman Menakutkan Bukan Perang atau Pandemi Tapi...

Pelatihan Gabungan Pelatih Sekolah Lapang Iklim untuk Negara Anggota Colombo Plan --
Sementara itu, Kepala Pusat Layanan Informasi Iklim Terapan, Ardhasena Sopaheluwakan, menjelaskan bahwa petani di Indonesia menghadapi tantangan besar dalam menghadapi variasi iklim, berjuang untuk mengurangi kegagalan panen dan rendahnya produktivitas pertanian.
BACA JUGA: Cuaca Hari Ini Sabtu 15 Juli 2023 Waspada Petir di Malam Hari
SLI yang diselenggarakan secara rutin oleh BMKG berfungsi sebagai jembatan untuk meningkatkan pengetahuan praktisi, penyuluh, dan petani tentang informasi iklim, terutama di tingkat lokal.
Melalui SLI, diharapkan pengetahuan tentang informasi iklim dan dampaknya bagi petani dapat meningkat, yang pada akhirnya mengurangi kerugian panen.
Melalui inisiatif seperti Sekolah Lapang Iklim, dapat menutup kesenjangan pengetahuan, memberdayakan petani, dan membekali mereka dengan alat dan pemahaman yang diperlukan untuk mengatasi kompleksitas informasi iklim.
''Semoga langkah ini dapat diadopsi oleh negara-negara lain guna mencegah krisis pangan secara global," tambahnya.
BACA JUGA:Harga Biji Kopi Tembus Rp 36 ribu, Hasil Panen Tak Mendukung
Salah satu peserta dari Philippine Atmospheric, Geophysical and Astronomical Services Administration (PAGASA), Michael Siazon Bala, menyatakan bahwa Filipina menyambut baik penyelenggaraan Climate Field School (CFS) bagi negara anggota Colombo Plan.
Michael menyatakan bahwa Filipina akan mereplikasi SLI untuk meningkatkan ketahanan pangan dari perubahan iklim. Menurutnya, informasi iklim dan cuaca yang diberikan kepada petani akan berdampak pada produktivitas pertanian.
"Tidak ada satu negara pun yang dapat menghadapi perubahan iklim sendirian. Kerjasama ini penting sebagai langkah mitigasi dan antisipasi bersama terhadap ancaman perubahan iklim," katanya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: