Waspada Derasnya Debit Sungai Ogan Mulai Mengancam

Waspada Derasnya Debit Sungai Ogan Mulai Mengancam

MELUAP: Debit air Sungai Ogan beberapa hari terakhir alami peningkatan akibat mulai sering terjadinya hujan di wilayah Kabupaten OKU. (Foto: Dedi/OKES)--

OKES.NEWS, BATURAJA – Musim penghujan mulai terjadi di Kabupaten OKU, terutama Kota Baturaja. Akibatnya, debit air Sungai Ogan makin tinggi.

Melihat mulai meluapnya air Sungai Ogan, para orang tua mulai hati-hati dengan aktivitas anaknya yang bermain di sekitar sungai.

Seperti yang diungkapkan salahsatu orang tua, Devi mengatakan dirinya terus memantau aktivitas anaknya. Jangan sampai bermain di sekitar sungai yang saat ini airnya mulai deras.

BACA JUGA:UPTB Samsat OKU 1 Baturaja, Blokir Kendaraan Pemilik Pajak yang DiJual

“Kami terus memantau anak agar menjauhi sungai. Karena terlihat Sungai Ogan airnya terus alami kenaikan. Ini dilakukan agar anak tidak tenggelam terbawa arus sungai,” ungkap Devi, Sabtu (181/11/2023).

Devi juga mengatakan dengan perubahan cuaca dari kemarau ke musim penghujan, dirinya juga terus memantau kesehatan anak.

Sebab, di musim pancaroba seperti saat ini, anak sangat rentan terkena penyakit. Seperti diare dan muntaber.

“Kalau saya sudah memberikan vitamin yang bisa menjaga kekebalan tubuh anak. Agar anak tidak terkena penyakit dari perubahan cuaca seperti saat ini,” tambahnya. 

Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten OKU, Dedy Wijaya SKM Mkes mengimbau kepada masayarakt untuk menjaga kesehatannya di musim pancaroba.

“Pada musim pancaroba, keganasan kuman biasanya meningkat. Jangan sampai imun kita lemah, virus masuk,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten OKU, Dedy Wijaya SKM MKes.

Deddy juga mengajak masyarakat menjaga kebersihan lingkungan. Sebab, pada musim pancaroba juga rentan terjadinya penyebaran penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).

BACA JUGA:Kawasan OKU Masih Ditemukan Lahan Terbakar

“Mari kita bersama-sama mengantisipasi terjadinya kasus DBD. Yakni dengan melakukan pencegahan dengan melakukan 3 M plus. Yakni menguras penampungan air, menutup penampungan air dan mengubur barang bekas. Serta plusnya yaitu melakukan abatesasi,” pungkasnya. (Ded)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: