Bram Parung
--
Almas, Anda sudah tahu, mahasiswa hukum semester akhir Universitas Surakarta.
''Apakah Anda tahu kalau pun permohonan Anda dikabulkan nanti tidak ada pengaruhnya pada pencawapresan Gibran?''
''Saya tahu,'' katanya.
''Apakah Anda tidak takut dianggap tidak pro anak muda?''
''Sejak saya mengajukan 'gugatan' sudah ada yang menilai begitu,'' jawabnya.
Saya pun kembali menghubungi Boyamin, pengacara yang juga ayah Almas. Boyamin merasa pihaknya tidak punya kepentingan apa pun di gugatan Bram. ''Bahkan seandainya gugatan itu dikabulkan dan status cawapres Gibran ditinjau kembali, saya pun tidak masalah,'' katanya.
Bram tidak menangani sendiri permohonannya ke MK. Ia memberikan kuasa pada pengacara Viktor Santoso Tandiasa. ''Beliau mengajar di kampus kami. Beliau juga sering beracara di MK,'' ujar Bram.
Mahasiswa semester terakhir berkibar di MK. Dari universitas swasta di daerah. Almas dari kampus pinggiran Solo. Bram dari kampus pinggiran Jakarta: Parung. (Dahlan Iskan)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: