Kadinkes OKU Keluarkan Peringatan Usai Satu Orang Meninggal Dunia Diduga Akibat DBD

Kadinkes OKU Keluarkan Peringatan Usai Satu Orang Meninggal Dunia Diduga Akibat DBD

Ilustrasi dbd dengue-Ist -

Kadinkes OKU Keluarkan Peringatan Usai Satu Orang Meninggal Dunia Diduga Akibat DBD, Kadinkes OKU Imbau Masyarakat untuk Waspada 

BATURAJA - OKES.NEWS, Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten OKU, Deddy Wijaya SKM M.Kes, mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). 

Imbauan ini muncul setelah salah satu warga Desa Bandar, Kecamatan Sosoh, Buay Rayap, diduga meninggal dunia akibat terjangkit DBD beberapa hari yang lalu.

BACA JUGA:Pastikan Debit Sungai Ogan di OKU Normal, Rutin Tinjau Antisipasi Banjir

"Saya telah melakukan pengecekan, dan berdasarkan tanda-tanda serta diagnosis medis, warga ini diduga terjangkit DBD," kata Kadinkes OKU Deddy Wijaya, Rabu, 20 Desember 2023.

Deddy menyatakan bahwa ia sudah meminta Puskesmas Penyandinhan untuk mengambil langkah-langkah, termasuk pemantauan epidemiologi untuk menelusuri riwayat kontak, terutama kontak dengan keluarga terdekat. 

BACA JUGA:Cegah Demam Berdarah Menyebar, Petugas Gabungan Semprot Fogging, 1 Anak di OKU Diduga Meninggal Akibat DBD

"Kami akan menelusuri apakah ada kontak dengan orang lain, terutama keluarga. Jika ada yang sakit dengan gejala DBD, maka kami akan langsung memberikan perawatan," ujar Deddy.

Selain itu, ia juga memerintahkan agar dilakukan fogging fokus di sekitar lokasi yang dinyatakan positif sesuai dengan SOP. 

BACA JUGA:Kenapa Setiap Gajian Cepat Habis ? Ikuti 4 Tips ini, Agar Gaji Kamu dialokasikan dengan baik

Fogging ini dilakukan bersama dengan pihak Bhabinkamtibmas, Babinsa, dan pihak terkait lainnya. 

"Sesuai dengan SOP, jika ada wilayah yang dinyatakan positif DBD, maka dilakukan fogging fokus pada jam-jam keluar nyamuk DBD, yaitu jam 10.00 dan jam 15.30," tambahnya.

Deddy menegaskan bahwa pihaknya terus berupaya mencegah penyebaran DBD. Ia mengimbau masyarakat untuk tetap menjalankan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), menjaga kebersihan lingkungan sekitar, serta mengubur setiap benda yang dapat menampung air, seperti kaleng dan ban bekas.

"Untuk bubuk abate, dapat diminta di Puskesmas. Nyamuk DBD berkembang biak di air yang tidak bersentuhan langsung dengan tanah, seperti di kaleng atau bak penampungan air.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: