MUDAH ! Usir Rayap yang sering Rusak Furnitur kayu di Rumah, Sasa Pestisida Alami untuk Tanaman

OKES.NEWS - Rayap yang hinggap di furnitur atau perabotan rumah yang berbahan kayu, sering kali menjengkelkan.

Selain hinggap di furnitur rumah, rayap juga sering hinggap di pintu dan rangka pintu ataupun rangka jendela di rumah. Sebab, rayap bisa merusak kayu tersebut dan membuatnya menjadi rapuh dan bolong.

Selain itu, serbuk-serbuk kayu yang tersisa dari furnitur yang di makan rayap menjadikan lantai kotor, dan kita harus menyapu dengan rutin dan berulang, sehingga kita membutuhkan tenaga ekstra untuk membersihkannya secara berulang.

Jika tidak segera diatasi, rayap tersebut bisa terus kembali ke furnitur rumah yang kita miliki, hingga membuat sarangnya di sana.

BACA JUGA:Tips Berkendara Aman dan Nyaman di Jalan Beton Selama Libur Natal dan Tahun Baru

Tentunya kita tidak ingin rayap-rayap tersebut mengotori rumah secara terus-menerus apalagi hingga membuat sarang, yang dapat membahayakan anggota keluarga dari sengatannya.

Kamu bisa atasi hal tersebut dengan menggunakan bahan utama dari SASA atau penyedap rasa yang biasa ada di dapur rumah sebagian orang.

Cukup sediakan SASA, Garam Dapur, air hangat satu gelas, dan wadah semprotan untuk mengusir rayap tersebut. Dengan cara sebagai berikut..

Masukkan setengah sendok makan SASA, dan setengah sendok makan garam lalu, tuangkan air hangat satu gelas dan aduk hingga larut.

Setelah itu masukkan larutan garam tersebut ke dalam wadah semprotan, dan bisa kamu semprotkan secara langsung ke furnitur-furnitur yang sering dihinggapi rayap, ke pintu-pintu, kusen jendela, dan setiap sudut yang berpeluang untuk dihinggapi rayap.

BACA JUGA:4 Cara Hidup Tenang Biar Tidak Gampang Stress!

Larutan garam ini, juga bisa kamu semprotkan ke tanamanman kamu di rumah, agar terhindar dari serangan hama dan parasit yang menganggu tumbuh kembangnya tanamanmu.

Lakukan semprot secara rutin dan berulang minimal sehari sekali, pada tempat-tempat yang telah disemprot sebelumnya. Agar rayap dan hama tidak kembali lagi. (*)

Sumber: