Brutal di Saat Natal, KKB Serang 2 Prajurit TNI dan Kondisinya Memprihatinkan

Brutal di Saat Natal, KKB Serang 2 Prajurit TNI dan Kondisinya Memprihatinkan

Anggota Yonif 133/YS Satgas Pamtas Pos Bousha dinyatakan gugur, sementara Pratu Frengky Gulo menderita luka tembak di perut dan dirawat di Sorong Selatan. --

Brutal Disaat Natal, KKB Serang 2 Prajurit TNI dan Kondisinya Memprihatinkan

Okes.news- Papua Barat - Perayaan Natal di Papua Barat dirusak oleh tindakan kekerasan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di wilayah Kodap IV Sorong Maybrat, Papua Barat.

KKB, Kelompok teror itu melancarkan serangan terhadap Pos Tentara Nasional Indonesia (TNI), mengakibatkan kematian satu prajurit dan melukai lainnya.

Serangan KKB ini dilakukan pada 25 Desember 2023 di Kampung Bousha, Distrik Aifat Selatan, Kabupaten Maybrat.

Anggota TNI Kopda Hendriyanto dari Yonif 133/YS Satgas Pamtas Pos Bousha dinyatakan gugur, sementara Pratu Frengky Gulo menderita luka tembak di perut dan dirawat di RS Sorong Selatan. 

Kapendam XVIII Kasuari Kol Inf Syawaluddin A, membenarkan adanya teror KKB dan menyebabkan anggota TNI gugur dan anggota yang luka.

Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB), Sebby Sembom, mengonfirmasi serangan tersebut, mengklaim bertanggung jawab atas peristiwa ini.

BACA JUGA:Ditinggal Tugas Jadi Satgas Ops Amole 1 Papua, Rumah Dinas Dansat Brimob Terbakar Begini Penampakanya

BACA JUGA:Dor Dor Dor Tensi Meningkat di Papua, TNI Lumpuhkan 5 Anggota KSTP di Yahukimo, Korbannya Adalah

Menurut laporan TPNPB kelompok KKB, serangan ini merupakan bagian dari perjuangan mereka untuk merebut kembali hak kemerdekaan.

"Perang tidak akan berhenti jika Papua masih diduduki secara ilegal oleh pemerintah kolonial," aku Sebby Sembom.

 Ia juga menyatakan bahwa tidak ada perdamaian Natal di Papua, menuding operasi militer yang massif oleh militer dan polisi.

Serangan ini di bawah pimpinan Panglima Bridgen Deny Moos dan Komandan Operasi Mayor Arnoldus Yansen Kocu, yang menyatakan kesiapan mereka untuk bertanggung jawab atas tindakan ini.

Kejadian ini memicu keprihatinan mengenai situasi keamanan di Papua, terutama selama periode perayaan Natal yang seharusnya menjadi momen damai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: