Meningkat Ada di Sumatera, Angka Pengangguran di Indonesia Tembus 7,20 Juta Orang
Pengangguran ilustrasi-Net-Jp
Jakarta, OKES.NEWS, – Masalah pengangguran di Indonesia kian mendesak dan mengkhawatirkan.
Data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan jumlah pengangguran di Indonesia terus meningkat, mencapai 7,20 juta orang per Februari 2024.
Masalah ini menimbulkan dampak sosial dan ekonomi yang serius, mempengaruhi kesejahteraan masyarakat secara luas.
Indonesia, yang akan merayakan 100 tahun kemerdekaan pada tahun 2045, diharapkan mencapai masa keemasan sebagai sebuah republik yang maju.
Namun, angka pengangguran yang tinggi menjadi salah satu hambatan utama menuju cita-cita tersebut.
BACA JUGA:Gibran Rakabuming Raka Tanggapi Permintaan Maaf Jokowi: Hal Biasa dalam Pemerintahan
BACA JUGA: BPBD OKU : Fenomena La Nina Lemah Musim Kemarau Diprediksi Pendek, Waspada Bencana Kabut Asap
Masyarakat perlu memahami akar permasalahan ini untuk dapat mencari solusi yang tepat.
Pengangguran di Indonesia tidak hanya menyangkut jumlah yang besar tetapi juga sebaran yang tidak merata.
Menurut BPS, pengangguran laki-laki dan perempuan berbanding tipis, namun pengangguran di wilayah perkotaan dua kali lipat lebih tinggi dibandingkan di pedesaan.
Beberapa provinsi dengan tingkat pengangguran tertinggi di Indonesia adalah Banten (7,02%), Kepulauan Riau (6,94%), Jawa Barat (6,91%), DKI Jakarta (6,03%), dan Papua Barat Daya (6,02%).
Tingginya angka pengangguran disebabkan oleh beberapa faktor utama, termasuk kurangnya lapangan kerja yang tersedia, ketidaksesuaian antara keterampilan yang dimiliki dengan kebutuhan pasar kerja, serta rendahnya tingkat pendidikan.
BACA JUGA:Detik-detik Densus 88 Bongkar Rencana Bom Bunuh Diri HOK Tersangka Teroris di Batu
BACA JUGA:AHY: Kepemimpinan Transformasional Kunci Wujudkan Indonesia Emas 2045
Semua faktor ini saling terkait dan memerlukan pendekatan holistik dari pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat untuk menemukan solusi yang efektif.
Penting bagi kita untuk melihat pengangguran bukan sekadar angka statistik, tetapi sebagai cerminan ketimpangan sosial yang memerlukan perhatian serius.
Melalui berbagai program pelatihan kerja, pembangunan infrastruktur, dan dukungan bagi UMKM, diharapkan masyarakat Indonesia dapat berdaya dan bersaing di pasar kerja global.
Tantangan dalam menangani pengangguran memang kompleks, namun bukan berarti tidak dapat diatasi.
Sinergi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sangat diperlukan untuk menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan keterampilan tenaga kerja.
Dengan kolaborasi yang kuat, kita bisa mengubah tantangan menjadi peluang bagi kemajuan bersama.
BACA JUGA:Aktif Lestarikan Lingkungan, Cicilia Eny ASN OKU Timur Raih Penghargaan Kalpataru
BACA JUGA:5 Keju Ini ternyata Pembuatannya Berasal Dari Indonesia
Beberapa langkah konkret yang dapat diambil antara lain adalah peningkatan akses pendidikan dan pelatihan vokasional, peningkatan investasi dalam sektor-sektor yang menyerap banyak tenaga kerja, serta dukungan penuh terhadap pengembangan UMKM.
Dengan langkah-langkah ini, diharapkan dapat mengurangi jumlah pengangguran secara signifikan.
Masyarakat juga perlu berperan aktif dalam mencari solusi terhadap masalah pengangguran.
Kesadaran dan partisipasi aktif dari setiap individu sangat diperlukan untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja.
Dengan adanya sinergi dan kolaborasi antara berbagai pihak, diharapkan Indonesia dapat keluar dari krisis pengangguran ini.*
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: