RSUD Kota Prabumulih Tingkatkan Kapasitas Hemodialisis, Ruang Baru dan Pelatihan Perawat untuk Layani Lebih Ba
Petugas memperlihatkan ruangan hemodialisa di RSUD Prabumulih. (Foto : DIAN/SUMEKS)--
PRABUMULIH - OKES.NEWS - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Prabumulih merupakan salah satu fasilitas kesehatan di Prabumulih yang melayani pasien Hemodialisis. Tidak heran, daftar tunggu untuk prosedur cuci darah di rumah sakit ini terus bertambah.
Ruang hemodialisis yang diresmikan pada 2017 kini tidak lagi mampu menampung jumlah pasien yang terus meningkat. Untuk mengatasi hal ini, pada akhir tahun 2023, RSUD Prabumulih telah menyelesaikan pembangunan ruang baru guna menampung lebih banyak pasien.
"Saat ini, ada sekitar 60 pasien yang menjalani hemodialisis," ungkap Direktur RSUD Kota Prabumulih, drg. Sriwidiastuti, yang didampingi oleh Kepala Ruangan Hemodialisa, Widiastuty SST.
Drg. Sriwidiastuti menjelaskan bahwa RSUD sedang mempersiapkan perawat-perawat mereka dengan mengikutsertakan mereka dalam pelatihan dialisis dan Continous Ambulatory Peritoneal Dialysis (CAPD), sehingga saat gedung baru beroperasi, semuanya siap untuk melayani pasien.
Widiastuty, yang akrab disapa Widi, menjelaskan bahwa pada tahun ini RSUD telah mengadakan dua kali pelatihan, berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang hanya mengadakan satu pelatihan dengan jumlah peserta yang bervariasi, antara satu hingga dua orang per tahun.
BACA JUGA:Cedera, Gregoria Gagal Melaju ke Final Denmark Open 2024
BACA JUGA:Misterius, Anak Hilang Diduga Dibawa Makhluk Gaib di Desa Kalikangkung, Begini Kronologisnya
RSUD Prabumulih secara rutin mengirim perawatnya untuk mengikuti pelatihan tersebut. Namun, karena kuota pelatihan terbatas dan banyak rumah sakit lain juga mengirimkan perawatnya, pihak RSUD harus berupaya agar para perawat memahami secara menyeluruh prosedur perawatan hemodialisis, termasuk pengetahuan dasar dalam menangani pasien cuci darah.
Saat ini, RSUD Kota Prabumulih memiliki 11 perawat yang bertugas di ruangan hemodialisis, dengan 8 di antaranya telah mengantongi sertifikasi keahlian dialisis. Empat perawat lainnya direncanakan akan mengikuti pelatihan di Rumah Sakit Mohammad Hosein (RSMH) Palembang pada bulan Januari mendatang.
RSUD Prabumulih saat ini memiliki 10 mesin Dialiser yang disetujui oleh BPJS, tetapi karena masih ada kekurangan sertifikat kompetensi, kapasitas penanganan pasien tetap terbatas.
Menurut Widi, RSUD hanya bisa melayani 60 pasien cuci darah yang telah terdaftar di rumah sakit. "Pasien yang kami tangani adalah pasien tetap yang menjalani perawatan rutin dua kali seminggu. Kami baru bisa menambah pasien jika ada yang pindah atau meninggal," jelasnya hati-hati.
Setiap sesi perawatan memakan waktu sekitar 5 jam, sehingga dalam sehari, satu mesin dialiser bisa melayani dua pasien. Dengan total 10 mesin, RSUD Prabumulih dapat merawat hingga 20 pasien per hari. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: