Korban Longsor di Desa Kedondong Mengungsi ke Masjid

Korban Longsor di Desa Kedondong Mengungsi ke Masjid

BPBD OKU mendirikan tenda pengungsian akibat adanya longsor di Desa Kedondong, Kecamatan Peninjauan. (Foto: BPBD OKU for OKES)--

PENINJAUAN - OKES.NEWS - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, bergerak cepat menangani dampak bencana longsor yang terjadi di Desa Kedondong, Kecamatan Peninjauan. 

Bencana yang dipicu curah hujan tinggi pada Kamis malam, 7 November 2024 menyebabkan lima rumah warga terdampak, dan salah satu rumah bahkan mengalami kerusakan berat di bagian dapur yang hanyut terbawa arus Sungai Ogan.

Menurut Kepala BPBD OKU, Januar Efendi, melalui Manager Pusdalops BPBD OKU Gunalfi, lima kepala keluarga yang terdampak longsor kini mengungsi ke masjid terdekat. 

"Hasil Laporan di lapangan  tidak ada korban jiwa dalam bencana, tapi warga memilih mengungsi untuk menghindari longsor susulan," terang  Gunalfi.

Sebagai bentuk tanggap darurat, BPBD OKU telah mendirikan tenda pengungsian di area terdekat dengan lokasi bencana. 

Hingga saat ini, baru satu dari lima tenda yang disiapkan dipasang sesuai kebutuhan. 

BACA JUGA:Kurangi Jumlah Kantor, BRI Tingkatkan Sharing Economy ke Masyarakat Lewat AgenBRILink

BACA JUGA:Tingkatkan Keamanan, Tambah CCTV dan Terapkan Sistem Garuda.id

Hal ini dilakukan untuk memastikan para korban mendapat perlindungan sementara dan kebutuhan dasar hingga situasi aman kembali.

Di samping itu, BPBD OKU menyiagakan personel dan peralatan tanggap bencana di lokasi untuk mengantisipasi potensi longsor lebih lanjut. 

"Kami juga menyiapkan kebutuhan logistik yang mencakup makanan dan kebutuhan sehari-hari bagi warga yang kini berada di pengungsian," tambah Gunalfi.

Bencana longsor ini merupakan peringatan penting bagi masyarakat di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Ogan. 

Kondisi cuaca yang tidak menentu serta curah hujan tinggi meningkatkan risiko bencana alam seperti longsor dan banjir, terutama bagi warga yang tinggal di kawasan rawan tersebut. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: