Ditahan Imbang Feyenoord, Manchester City Perpanjang Tren Negatif
Penyerang Manchester City, Erling Haaland mencoba melewati kepungan pemain Feyenoord, pada laga Liga Champions di Etihad pada Rabu, 27 November 2024 dini hari. (Foto:Dave Thompson/AP)--
OKES.NEWS - Manchester City mencatat sejarah di Liga Champions sebagai tim pertama yang gagal mempertahankan keunggulan tiga gol dalam 15 menit terakhir pertandingan.
The Citizens, yang unggul 3-0 melawan Feyenoord di Etihad pada Rabu, 27 November 2024 dini hari, harus puas dengan hasil imbang setelah Anis Hadj-Moussa, Santiago Gimenez, dan David Hancko mencetak gol di menit-menit akhir.
Hasil imbang 3-3 ini memperpanjang tren negatif Manchester City, yang kini tanpa kemenangan dalam enam pertandingan terakhir di semua kompetisi.
Meskipun begitu, hasil tersebut menghentikan rangkaian kekalahan terpanjang dalam karier manajerial Pep Guardiola.
Manchester City juga mencatatkan rekor baru di Liga Champions. Untuk pertama kalinya, mereka gagal meraih kemenangan setelah unggul tiga gol hingga menit ke-75.
BACA JUGA:Maroko Bangun Stadion Terbesar Dunia untuk Piala Dunia 2030
Ini juga menjadi momen pertama dalam karier Guardiola di mana timnya kehilangan keunggulan sebesar itu.
Dalam pertandingan tersebut, Erling Haaland membuka keunggulan lewat titik penalti, diikuti gol Ilkay Gundogan dan tambahan gol dari Haaland yang seolah memastikan tiga poin penting.
Namun, kebangkitan Feyenoord di menit-menit akhir menggagalkan upaya mereka untuk mengamankan posisi di babak 16 besar.
Hasil ini membuat Manchester City, juara bertahan Liga Inggris, masih tertahan tanpa kemenangan sejak akhir Oktober, ketika terakhir kali mengalahkan Southampton.
Di Premier League, mereka kini tertinggal delapan poin dari Liverpool. Di Liga Champions, mereka berada di peringkat ke-15 grup dan hanya memenangkan dua dari lima pertandingan musim ini.
Lebih memprihatinkan lagi, The Citizens kebobolan setidaknya dua gol dalam enam pertandingan berturut-turut, total 17 gol, sesuatu yang terakhir kali terjadi 61 tahun lalu, menurut data Squawka.
Jika tren ini berlanjut, Manchester City berisiko kehilangan satu dari delapan tempat otomatis untuk lolos ke babak sistem gugur Liga Champions. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: