Harga Emas Tembus Rp 9 Juta/Suku, Toko Perhiasan di OKU Sepi Pembeli

Warga lebih banyak memilih menjual emas daripada membeli, akibat kondisi ekonomi yang belum stabil.-Foto: Eris/OKES-
Baturaja, OKES.NEWS – Lonjakan harga emas yang mencapai Rp9 juta per suku (6,7 gram) membuat toko perhiasan di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, mengalami penurunan jumlah pembeli.
Warga lebih banyak memilih menjual emas daripada membeli, akibat kondisi ekonomi yang belum stabil.
Pemilik Toko Emas Makmur, Wati, mengungkapkan bahwa harga emas saat ini masih berpotensi naik karena mengikuti fluktuasi nilai tukar dolar.
BACA JUGA:Menteri Nusron Dampingi Presiden Prabowo, Buka Kongres XVIII Muslimat NU
BACA JUGA:Weak Hero Class 2 Bakal Tayang di Netflix 2025, Intip Bocoran Perdana!
"Harga ini bisa saja naik nantinya," ujarnya, Kamis (13/02/2025).
Di sisi lain, Toni, pemilik Toko Emas Sinar Ogan, mengungkapkan bahwa meskipun daya beli menurun, transaksi emas tetap ramai, namun lebih didominasi oleh masyarakat yang menjual emas.
"Saat harga emas naik, memang lebih banyak yang menjual dibanding membeli," katanya.
Meski demikian, jenis perhiasan seperti gelang dan cincin masih menjadi barang yang paling laris di pasaran.
BACA JUGA:Honor 400 Series Bakal Jadi yang Pertama Pakai Snapdragon 7 Gen 4?
BACA JUGA:iQOO Z10 Turbo dan Z10 Turbo Pro Akan Rilis April 2025, Ini Bocoran Spesifikasinya!
Salah satu pembeli, Reni, warga Baturaja, mengaku tetap membeli emas untuk investasi meskipun harga sedang tinggi. "Saya beli satu suku untuk simpanan saja," ungkapnya.
Sementar itu dengan kenaikan harga emas berdampak langsung pada pola konsumsi masyarakat, di mana banyak yang memanfaatkan momen ini untuk mencairkan simpanan emas mereka.
Jika tren kenaikan harga terus berlanjut, bukan tidak mungkin pasar emas di OKU akan semakin dinamis dalam beberapa waktu ke depan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: