Muzakir Sai Sohar: Mantan Bupati Muara Enim Dua Periode Tutup Usia

Muzakir Sai Sohar: Mantan Bupati Muara Enim Dua Periode Tutup Usia

Muzakir Sai Sohar: Mantan Bupati Muara Enim Dua Periode Tutup Usia-istimewa-

SUMSEL, OKES.NEWS – Kabar duka menyelimuti Sumatera Selatan. Ir. H. Muzakir Sai Sohar bin H.M. Sai Sohar, mantan Bupati Muara Enim dua periode, wafat pada Rabu (3/9/2025) pukul 00.34 WIB setelah menjalani perawatan intensif di rumah sakit.

Kepergian tokoh politik senior yang lama malang-melintang di panggung perpolitikan Sumsel ini meninggalkan duka mendalam, khususnya bagi keluarga, kerabat, dan masyarakat Muara Enim. 

Jenazah disemayamkan di rumah duka Jalan Kemang Manis No. 367, RT 06 RW 04, Kecamatan Ilir Barat II, Palembang, sebelum dimakamkan di TPU Puncak Sekuning Palembang Ba’da Ashar.

Sebelumnya, Muzakir diketahui berjuang melawan penyakit stroke. Meski sempat menunjukkan perkembangan positif dan diizinkan pulang, kondisi kesehatannya kembali menurun hingga akhirnya berpulang di usia 68 tahun.

BACA JUGA:Pemkab OKU Selatan Seleksi 3 Jabatan Pimpinan Tinggi

BACA JUGA:DPRD OKU Bakal Panggil Bupati dan Direktur PDAM?

Karier Panjang di Dunia Politik

Muzakir dikenal sebagai politisi senior Partai Golkar yang meniti karier politiknya dari bawah. Berawal sebagai fungsionaris DPD Golkar Muara Enim, ia kemudian dipercaya menjabat Ketua DPRD Kabupaten Muara Enim.

Langkah politiknya berlanjut ketika ia mendampingi Bupati Kalamuddin Djinab sebagai Wakil Bupati. Takdir kemudian menuntunnya naik menjadi Bupati setelah Kalamuddin wafat.

Kepemimpinannya mendapat legitimasi publik saat ia kembali terpilih sebagai Bupati Muara Enim periode 2013–2018 bersama Wakil Bupati H. Nurul Aman.

Dua periode menjabat sebagai kepala daerah di era pascareformasi bukanlah capaian kecil. Muzakir dinilai memiliki tiga modal utama: kemampuan finansial, jejaring sosial-politik yang kuat, serta kompetensi dalam mengelola pemerintahan.

Dekat dengan Rakyat, Tersandung Kasus Hukum

Selama memimpin, Muzakir dikenal dekat dengan rakyat. Ia kerap turun langsung meninjau pembangunan dan menjaga komunikasi lintas golongan.

Namun, perjalanan politiknya tidak sepenuhnya mulus. Belakangan, namanya terseret dalam kasus kawasan hutan yang menyeret sejumlah pejabat di Sumsel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: