SMKN 1 Martapura Jadikan Sepeda Motor Berbahan Bakar Konvensional Menjadi Motor Listrik

SMKN 1 Martapura jadikan sepeda motor berbahan bakar konvensional menjadi motor listrik. (Foto: OKUT POS)--
OKES.NEWS - SMKN 1 Martapura membuat inovasi dengan melakukan konversi sepeda motor berbahan bakar konvensional menjadi motor listrik.
Inovasi tersebut berawal dari kegiatan pelatihan (diklat) yang diikuti enam guru SMKN 1 Martapura.
Program ini difasilitasi oleh Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Selatan bekerja sama dengan PLN Unit Induk Wilayah Sumbagsel.
Usai mengikuti pelatihan, para guru kemudian menularkan ilmu yang mereka peroleh kepada siswa melalui praktik perakitan motor di sekolah.
“Pelatihan itu menjadi titik awal transformasi kami. Setelahnya, kami langsung melakukan praktik bersama para siswa di bengkel sekolah,” ungkap Kepala SMKN 1 Martapura, Drs. Ribut Setiadi, didampingi Kepala Program Keahlian Teknik dan Bisnis Sepeda Motor (TBSM), Andre, Kamis (16/10/2025).
BACA JUGA:Wakil Bupati OKU Selatan Ajak Santri Amalkan Nilai Al-Qur’an
Ribut menjelaskan, program konversi ini resmi dimulai pada 6 November 2024. Saat ini, bengkel praktik TBSM telah berhasil merakit satu unit motor konversi hasil kolaborasi guru dan siswa.
Dari tampilan luar, motor tersebut masih tampak seperti motor biasa, namun sistem penggeraknya telah sepenuhnya berganti dari bahan bakar fosil menjadi tenaga listrik.
“Di balik bodinya, seluruh sistem penggerak sudah berubah total menjadi tenaga baterai,” terang Ribut.
Dalam proses konversi, digunakan kit konversi merek BRT dengan baterai berkapasitas 72 volt dan motor listrik 2.000 watt.
Komponen mesin bensin digantikan oleh sistem elektrik yang dikendalikan prosesor Juken 10.
BACA JUGA:Tim Itwasda Polda Sumsel Lakukan Audit Kinerja di Polres OKU Selatan
“Pada dasarnya, yang kami ubah adalah jantung kendaraan. Mesin bensin kami ganti dengan sistem penggerak listrik,” jelas Andre.
Kini, materi mengenai konversi motor listrik telah resmi dimasukkan ke dalam kurikulum pembelajaran jurusan TBSM. Siswa tidak hanya mempelajari teori, tetapi juga terlibat langsung dalam kegiatan bongkar pasang serta perakitan komponen motor.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: