"Banjir ini di luar prediksi para petani, dan termasuk salah satu bencana. Untuk solusinya, Kita minta para petani khusus di spot banjir agar bisa ikut asuransi pertanian," bebernya.
Dengan menjadi peserta asuransi pertanian, setidaknya jika terjadi hal serupa, petani paling tidak bisa mendapatkan modal untuk bibit dan pupuk agar bisa kembali menggarap sawah mereka.
"Biaya asuransi pertanian itu cukup murah dan sudah disubsidi Pemerintah, sekitar Rp37 ribu/musim tanam," timpalnya.