OKU, OKES.CO.ID - Awan Comulonimbus (CB) terdeteksi tumbuh di beberapa wilayah di Sumatera Selatan, termasuk Kabupaten OKU.
Awan CB, dikatakan Kepala BPBD OKU Amzar Kristopa melalui Manager Pusdalops Gunalfi, merupakan salah satu faktor dari penyebab cuaca ekstrim.
"Iklim ini berdampak pada bencana hidrometeorologi tipe basah. Seperti angin puting beliung, banjir, tanah longsor, pohon tumbang serta badai petir,” katanya pada 29 November 2022.
BACA JUGA: Warga Gotong Royong Perbaiki Jalan ke TPU Talang Jawa
Karena potensi ini, pihaknya meminta masyarakat agar waspada dan membagikan informasi kepada masyarakat.
Tujuannya dapat meminimalisir kerugian yang ditimbulkan.
"Tetap waspada akan potensi/ancaman bencana hidrometeorologi type basah,” pesannya.
BACA JUGA: Pemerintah Kelurahan Sepancar Gelar Penyuluhan Hukum
Untuk diketahui sejak dua pekan terakhir, cuaca di Kabupaten OKU berbeda.
Hujan lokal kerap terjadi sepanjang hari. Namun hujan hanya menyasar kawasan hulu sungai.
BACA JUGA: Edarkan Kosmetik Ilegal, 3 Warga OKI Ditangkap di OKU Timur
"Di pasar (Baturaja) tidak hujan. Kalau di wilayah ulu hujan hampir setiap hari. Tapi tidak deras. Karena kalau deras, debit sungai pasti naik,” ujar Diki, warga Desa Gunung Tiga, kecamatan Ulu Ogan.
Hujan, kata dia, yang turun hanya rintik. Namun hanya sesekali hujan deras turun. Tapi tidak sampai membuat air sungai naik ke pemukiman.
"Kalau jemuran pakaian, dua hari baru kering,” tandasnya.