“Bukan saya tak dukung maju, tapi lihat-lihat juga lah, tak semua ASN berduit loh. Saya yakin tak sedikit gaji yang diterima ASN tiap bulan sisa potongan pinjaman di bank, bahkan ada minus gajinya,” sebutnya.
Selain tak punya smartphone android minimal OS versi 10, kiranya pemkab OKU memikirkan nasip ASN yang tinggal di pelosok yang kondisinya sulit jaringan atau sinyal.
“Pokoknya sudah lengkap penderitaan kami,” keluhnya.
Senada dikeluhkan ASN OKU lainnya. Wanita berhijab ini mengaku pasrah dengan kebijakan pemerintah soal absensi ASN menggunakan Sistem Operasi (operating system/OS) android minimal OS versi 10 yang dinilai sangat memberatkan ASN.
Mulai dari pembelian smartphone, signyal atau jaringan smartphone dan persoalan lainnya.
”Belum lagi TPP tahun ini hanya 4 bulan tak sebanding dengan harga hanphone yang harus disiapkan untuk absen. Punya hp satu aja pusing ngisi paketnya, ini mau tambah HP jadi tambah besar pengeluaran tiap bulannya,” cetusnya.
Dilanjutkannya, harga smartphone Android minimal OS versi 10 yang bisa digunakan untuk absent sebesar Rp2jutaan. Sementara TPP yang akan diterima setiap bulan saja tak sampai Rp2juta.
“Coba gimana, memang sekali beli, tapi berat juga loh Rp2juta bagi ASN seperti kami,”ucapnya.