Hikmah Nisfu Sya'ban

Jumat 10-03-2023,08:17 WIB
Reporter : Ust. A Yasin
Editor : Mustofa

Dalam tafsir Jalalain diterangkan bahwa kemuliaan tersebut hanya bisa diraih dengan meningkatkan ketaatan kepada Allah SWT. Adapun salah satu perkataan yang baik ialah dengan mengucapkan kalimat tahlil “Laa ilaha illallah” beserta amalan-amalan saleh lainnya.

 

Jamaah shalat Jumat yang dirahmati oleh Allah SWT;

 

Lebih khusus daripada itu, pada pertengahan bulan Sya’ban, ada pula malam kemuliaan yang dinamakan malam Nisfu Sya’ban. Nisfu berasal dari Bahasa Arab Asal kata nisfu adalah nashafa, yanshifu, nashfan yang artinya mencapai tengah-tengah. Bila direkatkan dengan kata Sya’ban, maka artinya ialah malam di pertengahan bulan Sya’ban. Sedihnya, terkait dengan malam Nifsu Sya’ban ini banyak beredar hadis-hadis palsu terkait dengan keistimewaan dan keutamaannya. Walau begitu, ada salah satu hadis shahih tentang keutamaan dan keistimewaan malam Nisfu Sya’ban, yaitu yang diriwayatkan oleh Imam Thabrani dalam kitab fi Al-Kabir nomor 16639, Imam Daruquthni dalam fi Al-Nuzul 68, Imam Ibnu Majah nomor 1380, Imam Ibnu Hibban nomor 5757, Imam Ibnu Abi Syaibah nomor 150, Imam Al-Baihaqi dalam fi Syu’ab al-Iman nomor 6352, dan Imam Al-Bazzar dalam fi Al Musnad 2389.

 

Berikut lafadz hadisnya:

 

عَنْ مُعَاذِ بن جَبَلٍ عَن ِالنَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ يَطَّلِعُ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ عَلَى خَلْقِهِ لَيْلَةَ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَيَغْفِرُ لِجَمِيْعِ خَلْقِهِ إِلاَّ لِمُشْرِكٍ أَوْ مُشَاحِنٍ  

 

Artinya: Dari Mua’dz bin Jabal RA, dia berkata, “Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah memperhatikan hamba-Nya (dengan penuh rahmat) pada malam Nishfu Sya’ban, kemudian Dia akan mengampuni semua makhluk-Nya kecuali orang musyrik dan musyahin (orang yang hatinya ada kebencian antarsesama umat Islam).”

 

Jamaah shalat Jumat yang dimuliakan oleh Allah SWT;

 

Syekh Al-Albani telah menilai hadis tadi sebagai hadis yang shahih. Dari sisi sanad, Imam Baihaqi yang melalui Mu’adz bin Jabal seluruh periwayatnya bersifat adil, tsiqah, dan sanadnya juga muttasil atau bersambung. Dengan demikian, hikmah yang bisa kita petik dari hadis di atas ialah segera menjauhi segala perilaku syirik dan membersihkan penyakit hati yang bernama kebencian serta kemunafikan. Marilah kita tata hati kita, tata niat kita, perbaiki ibadah, dan senantiasa terus belajar ilmu-ilmu agama seraya menggapai takwa-Nya Allah SWT.

 

Kategori :