SUMSEL-OKES.NEWS- Rencana Pemerintah untuk mengatasi kekurangan guru di Indonesia dinilai bagus.
Terbaru program keranjang belanja guru (Marketplace Guru), yang diusulkan dari ide Mendikbudristek menuai pro-kontra.
Sebagian orang berpendapat bahwa itu bisa dinilai berdampak pada marwah seorang guru.
Tak jarang jika pendapat kontra terkait kebijakan sistem ini dinilai merendahkan martabat guru. Tapi ada pula yang menilai ini langkah maju.
Karena ada keterbukaan dan kemudahan bagi sekolah memenuhi kebutuhan pendidik.
BACA JUGA:Hasil ASEAN Para Games XII 2023: Atlet Sumsel Persembahkan 11 Medali, Jendi Pangabean Paling Banyak!
BACA JUGA:Buaya Muara di Sungai Bikin Resah Warga Banyuasin, 'Sering Kali Manusia Jadi Korban'
Di jagat maya, berseliweran komentar terkait ini. Misalnya dari akun Twitter @P2G_ID.
“Sebentar lagi, guru bisa dimasukkan ke keranjang belanja.” Ada juga cuitan akun ini
Sabtu lalu “Apakah layak guru dijadikan komoditas dalam marketplace.”
Para guru di Sumsel juga angkat bicara. Kepala SMA Negeri 18 Palembang, H Heru Supeno SPd MSi mengatakan, Marketplace Guru merupakan terobosan baru dalam dunia pendidikan.
“Saya berpendapat ini seperti lamaran kerja gaya baru untuk menjadi guru,”ujarnya, kemarin.
Kecil kemungkinan program ini untuk menjawab tantangan guru secara nasional. “Untuk menutupi kekurangan guru tidak hanya dengan menyiapkan gurunya.
Tapi perlu dipikirkan lokasi tempat tinggal guru, gaji guru, mutu guru, kebutuhan sekolah dan lainnya,”sambung dia
BACA JUGA:Buka Lahan dengan Dibakar Siap-Siap Sanksi Ini Lebih Tegas dari Sebelumnya