Prediksi Sinyal Bitcoin Bullish Menguat, Ini Alasannya
OKES.NEWS- Sejak awal bulan Juli 2023 pergerakan Crypto Bitcoin terbilang cukup tangguh dan sudah mencapai level tertinggi disentuhan US$ 31.800.
Namun dalam beberapa hari terakhir Bitcoin berada di atas level US$ 29.000 dihantui minimnya pergerakan bullish baru.
Melansir Portal crypto news yang menyebut bahwa pergerakan bitcoin menuju bullish masih diambang prediksi.
Portal tersebut juga menyebutkan bahwa The Fed mewacanakan kenaikan suku bunga terbaru sebesar 25 basis poin terakhir, sehingga suku bunga mencapai 5,25-5,50 persen, tertinggi dalam 22 tahun.
Tak ada yang bisa memastikan apakah kenaikan suku bunga ini berpengaruh dengan harga Bitcoin.
BACA JUGA:Balajar Mengenal DCA Dalam Trading Crypto, Nyiicl Tapi Pasti Bisa Hasilkan Cuan
Namun belakangan ini meskipun telah beberapa kali kenaikan suku bunga terjadi harga bitcoin tidak berpengaruh signifikan.
Akan tetapi, pada tahun lalu, harga Bitcoin sempat tertekan akibat kebijakan moneter menangani inflasi yang melambung tinggi.
Seperti yang telah diketahui, bahwa siklus pengetatan suku bunga The Fed mendekati akhirnya, inilah alasan yang dijadikan acuan terhadap prospek harga BTC menjadi positif.
Dengan meningkatnya minat perusahaan terhadap mata uang kripto semakin menunjukan tren positif untuk prospek bullish terhadap nilai bitcoin.
Dalam contoh yang terbukti ialah kemenangan hukum sebagian oleh Ripple, penerbit XRP, atas SEC juga dianggap sebagai angin pendorong utama bagi prospek Bitcoin.
BACA JUGA:Peluncuran Bursa Kripto Indonesia Pertandanya Melek Cryptocurrency di Tanah Air, Apa Itu
Indikator harga juga menujukan beberapa tahapan tanda reaksi peningkatan diatas garis MA. Melansir Cryptomarket sinyal jangka panjang untuk bitcoin bullish masih kuat.
Indikator Rasio Untung-Rugi yang tercapai Bitcoin (aSOPR), dilansir dari blockchainmedia, menuliskan bahwa pasar secara rata-rata menunjukan pada keuntungan selama 30 hari terakhir, lebih memperkuat sentimen bullish BTC.