Kemarau Panjang, Petani Terong di OKU Merugi Ini Penyebabnya
MUARA DUA - OKES.NEWS, Kemarau panjang yang berkepanjangan di Kabupaten OKU Selatan telah mengakibatkan kerugian besar bagi petani di wilayah tersebut.
Terutama Mulyadi, seorang petani di Dusun IV, Desa Bumi Agung Jaya, Kecamatan Buay Rawan. Tanaman terong yang biasanya memberinya hasil yang memuaskan saat ini mati karena tekanan cuaca yang sangat ekstrem.
Mulyadi mengungkapkan, dalam kondisi normal, dia biasanya bisa panen hingga 20 Kg terong dengan harga jual sekitar Rp. 25.000-30.000 per kilo.
Meskipun luas lahan yang dimilikinya tidak terlalu besar, sekitar 10x20 Meter, hasilnya cukup memuaskan.
BACA JUGA:PJ Bupati OKU Komitmen Ciptakan Zero konflik di Bumi Sebimbing Sekundang
“Namun, kemarau yang berkepanjangan ini, kami sama sekali tidak dapat memperoleh hasil,” ungkap Mulyadi.
Selain gagal panen, tanaman terong Mulyadi juga tumbuh dengan buruk, memiliki batang yang kerdil, dan buah yang tidak sehat.
Bahkan, buah-buahan yang tumbuh berubah menjadi kuning dan tidak layak untuk dikonsumsi.
Mulyadi menekankan bahwa kerugian yang dialami bukan hanya dirasakannya sendiri, melainkan juga hampir semua petani di daerahnya mengalami masalah serupa.
BACA JUGA:Resmikan Kampung Sadar Kerukunan di Muara Dua
Dalam situasi ekonomi yang sulit karena harga-harga yang tinggi, kondisi ini semakin mempersulit mereka.
Mereka berharap agar musim kemarau segera berakhir dan hujan segera turun, memberikan sedikit bantuan kepada para petani yang terkena dampak kemarau yang berkepanjangan.
“Kami berharap agar situasi ini segera membaik. Agar para petani dapat kembali menanam dan menghidupkan lahan pertanian,” pungkasnya. (dal)