Termasuk kemandirian dan tanggung jawab.
Dalam sebuah pernyataan, Khansa mengucapkan rasa syukurnya atas dukungan penuh yang diberikan oleh Menpora Dito dan Kementerian Pemuda dan Olahraga Indonesia.
Alhamdulillah Pak Menpora sangat mendukung banget untuk ekspedisi pendakian gunung ini. Dan dari Kemenpora juga sangat mendukung penuh untuk ke Aconcagua.
" Seneng banget disambut di sini," ujar Khansa.
Bagaimana persiapan untuk ekspedisi Gunung Aconcagua?
Ternyata telah dimulai empat bulan yang lalu, meliputi persiapan dokumen, administrasi, dan latihan fisik intensif.
"Gunung Aconcagua ini kita butuh persiapan yang ekstra dan lumayan beda karena gunung ini challenging banget," kata Khansa, menekankan tantangan yang akan dihadapi.
Sebelumnya, Khansa telah berhasil mendaki beberapa gunung terkenal.
BACA JUGA:Tanami Ribuan Pohon di Tanam di Kaki Gunung Seminung OKU Selatan
BACA JUGA:Bukit Teletubbies Kembali Menghijau, Gunung Bromo Pulih Setelah Kebakaran Flare Prewedding
Seperti Puncak Jaya di Papua, Gunung Kilimanjaro di Tanzania, dan Gunung Elbrus di Rusia.
Dengan total 89 gunung yang telah didaki, Khansa menjadi salah satu pendaki muda paling berprestasi di Indonesia.
Khansa juga menceritakan bagaimana ayahnya, Aulia Ibnu Sina, yang telah mengenalkannya pada pendakian gunung sejak usia dini.
Pengalamannya mulai dari Gunung Bromo pada usia 5 tahun, hingga Gunung Rinjani pada usia 7 tahun.
Pengalaman ini telah membuka jalan bagi Khansa untuk mengembangkan kecintaannya pada pendakian gunung.
Kini, sebagai Brand Ambassador Eiger, Khansa menganggap pendakian bukan hanya tentang menikmati keindahan alam, tetapi juga tentang pengembangan diri dan pembentukan karakter.