Masih Ada Truk Lewat, Jalintim Palembang - Betung Macet
SUMSEL - Kondisi macet total di Jalintim Palembang-Jambi, khususnya di Betung, telah menyulitkan pemudik yang hendak pulang kampung menjelang Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah. Kemacetan tersebut bahkan sudah terjadi sejak Jumat (5/4) dan berlanjut hingga Sabtu (6/4) petang. Ekor kemacetan telah memanjang hingga ke jalan perkantoran Pemkab Banyuasin di Pangkalan Balai.
Para pemudik terpaksa menghabiskan waktu di tengah kemacetan yang tak kunjung mereda, seperti yang dialami oleh Adrian, seorang pemudik dari Kota Palembang tujuan Kota Lubuklinggau. Mereka terjebak dalam kemacetan selama setidaknya 12 jam, bahkan harus menjalankan ibadah sahur di dalam mobil.
BACA JUGA:Pastikan Kesehatan Personel Bugar Selama Operasi Ketupat Musi 2024
Beberapa pemudik merasa menyesal menggunakan mobil sebagai sarana mudik, mengingat tingkat kemacetan yang sangat parah. Mereka berharap bisa menggunakan transportasi alternatif seperti kereta api di masa mendatang.
Kendati demikian, masih terlihat truk-truk angkutan barang melintas di jalur tersebut, meskipun seharusnya truk non-sembako dilarang selama arus mudik. Kondisi tersebut menimbulkan kekesalan di kalangan pemudik, yang mengharapkan tindakan tegas dari pemerintah terkait aturan tersebut.
Pihak kepolisian dari Polres Banyuasin, Polres Muba, Polrestabes Palembang, dan Ditlantas Polda Sumsel telah dikerahkan untuk mengurai kemacetan dan mengantisipasi kemacetan di wilayah masing-masing. Namun, masih terdapat pengemudi yang tidak patuh terhadap aturan lalu lintas, seperti menerobos jalur lawan arus.
Selain itu, beberapa kendaraan yang mogok juga menjadi penyebab kemacetan. Upaya dilakukan untuk mengevakuasi kendaraan tersebut agar arus lalu lintas bisa kembali lancar. Personel kepolisian juga terus berupaya mengarahkan kendaraan agar tidak masuk ke wilayah yang sudah padat kemacetan.
“Semalam sudah sahur di mobil, Pak,” cetus Adrian, pemudik dari Kota Palembang tujuan Kota Lubuklinggau. Mereka berangkat Jumat (5/4), sekitar pukul 22.00 WIB. Terjebak kemacetan di Pangkalan Balai, jika dihitungnya setidaknya sudah 12 jam.
Saat ditemui siang kemarin, Adrian mengaku sedikit menyesal mudik ke Lubuklinggau menggunakan kendaraan mobil. “Kalau tahu seperti ini, lebih baik naik kereta api. Biasanya juga macet, tapi rasanya tidak pernah separah ini,” sesalnya.
Dia melihat, di antara antrean kemacetan ada truk-truk angkutan barang. Padahal setahunya, truk angkutan selain sembako dilarang selama arus mudik. “Harusnya pemerintah tegas, jangan dibiarkan saja,”tegasnya.
BACA JUGA:Wajib Halal Diterapkan mulai Oktober 2024
Pemudik lainnya yang terjebak di jalan kompleks perkantoran Pemkab Banyuasin, adalah Ari warga DKI Jakarta. Dia bersama keluarga, hendak mudik tujuan Medan, Sumatera Utara. “Semoga pemerintah dan pihak kepolisian dapat mengatasi kemacetan panjang hari ini. Kapan tol ini selesai sampai ke Jambi,” tutur Ari, hanya bisa berharap.
Pihak kepolisian dari Polres Banyuasin, Polres Muba, Polrestabes Palembang dan Ditlantas Polda Sumsel, dikerahkan non-stop mengurai kemacetan dan mengantisipasi kemacetan di wilayahnya masing-masing.Seperti Tim Pataka Satlantas Polres Banyuasin, mobil di sepanjang Palembang-Betung. Memutar balik truk atau memintanya berhenti di terminal dan tempat luas lainnya, serta memukul mundur mobil pribadi yang nekat menerobos jalur lawan.
Kendati anggota telah patroli, namun pengemudi tetap membandel dan mengabaikan hal itu. Sehingga menyebabkan akses jalan menjadi terkunci. “Masih banyak yang tidak tertib, seperti lawan arus dan lain sebagainya,” sesal Kapolres Banyuasin AKBP Ferly Rosa Putra, yang turun langsung mengurai kemacetan.