PRABUMULIH - OKES.NEWS, Usai perayaan Idul Adha 1445 Hijriah, sejumlah ibu rumah tangga masih merasa terhimpit beban ekonomi.
Selain harus menyiapkan keperluan sekolah anak-anak, mereka juga harus berhadapan dengan harga kebutuhan pokok yang masih melambung.
Salah satu komoditas yang paling menonjol adalah cabai merah, yang harganya melonjak drastis.
Di Pasar Tradisional Modern (PTM) Kota Prabumulih, harga cabai merah telah mencapai Rp100 ribu per kilogram, sedangkan harga cabai rawit berada di angka Rp60 ribu per kilogram.
BACA JUGA:Gelar Fun Walk Polres OKU Sambut Hut Bhayangkara ke 78
BACA JUGA:Ari Wibowo Diduga Kurir Narkoba Dibekuk Polisi di Rumahnya
"Saya baru saja dari pasar, harga cabai merah sudah Rp100 ribu," keluh Yeni, seorang ibu rumah tangga yang tinggal di Kebun Duren, Prabumulih, Sabtu (22/6).
Menurut Yeni, harga cabai sudah beberapa kali naik sejak sebelum Idul Adha. "Awalnya saya ingin membeli seperempat kilogram, tapi akhirnya hanya bisa beli 1 ons saja," ujarnya kesal.
Siska, seorang pemilik usaha katering di Kota Nanas, juga mengeluhkan kenaikan harga cabai merah yang semakin tinggi.
Sebelumnya, menjelang Idul Adha 2024, Pj Wali Kota Prabumulih H Elman ST MM melakukan inspeksi mendadak di pasar Inpres.
Dari hasil sidak tersebut, ditemukan bahwa stok kebutuhan pokok masih aman dan harga-harga relatif terkendali.
"Stok ada, yang berbahaya adalah jika stok tidak ada dan harga tidak stabil. Saat ini, stok aman dan harga terkendali," ujar Pj Wali Kota Prabumulih kepada wartawan.
BACA JUGA:GERCEP! Polres OKU Timur Berhasil Ringkus Pembunuh Siswi SMK Muhammadiyah Belitang
Namun, dalam sidk itu juga ditemukan beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga, termasuk cabai yang harganya tembus Rp55 ribu hingga Rp60 ribu per kilogram.(*)
"Saya bingung menentukan harga jual katering. Kalau harga dinaikkan, pelanggan bisa marah, tapi kalau mengurangi penggunaan cabai, rasanya bisa berubah," jelasnya.