BATURAJA - OKES.NEWS - Dalam rangka memperingati Hari Kontrasepsi Sedunia (HKS) 2024, Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) menggelar Pekan Pelayanan KB Serentak.
Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Mendingin, Kecamatan Ulu Ogan, OKU, dengan tujuan mendukung pengendalian penduduk dan menurunkan angka stunting.
Kepala DPPKB OKU, H Absan SE MM yang diwakili oleh Azwari SKM MM, Kepala Bidang KB-KR DPPKB OKU, menyatakan bahwa kegiatan ini diadakan secara serentak di seluruh Indonesia pada 10-20 September 2024.
Momen ini diharapkan dapat dimanfaatkan oleh Pasangan Usia Subur (PUS) untuk mendapatkan layanan kontrasepsi secara gratis.
Kegiatan ini mencakup seluruh metode kontrasepsi, seperti implan, suntik, pil KB, dan kondom.
BACA JUGA:Delegasi ASEAN Kunjungi Site Best Practices Sertifikasi Tanah Ulayat
BACA JUGA:Orasi Dihadapan Pendukung, YPN-YESS Ikrarkan Komitmen Misi Menang di Pilkada OKU
Di Kabupaten OKU, pelayanan dilakukan oleh fasilitas layanan kesehatan (Fasyankes) baik milik pemerintah maupun swasta yang terregistrasi dan tersebar di seluruh wilayah Kabupaten OKU.
Pada kesempatan tersebut, DPPKB OKU berhasil memberikan layanan implan kepada 35 wanita, suntik KB kepada 50 wanita, serta menyediakan 10 paket kondom dan 10 paket pil KB.
Tujuannya adalah diantaranya untuk mengatur jarak kehamilan, mencegah kehamilan pada ibu dengan risiko tinggi, serta menunda kehamilan pada usia muda.
Camat Ulu Ogan, Elda Niati STP, MM, turut hadir dalam acara ini bersama unsur Muspika lainnya mengucapkan rasa terima kasih dengan adanya pelayanan KB gratis di Kecamatan Ulu Ogan .
Hadir juga kepala Puskesmas, kader KB se-Kecamatan Ulu Ogan, kepala Desa Mendingin dan Babinsa serta Babinkamtibmas juga menambah semarak acara yang bertujuan memperkuat program Keluarga Berencana di daerah tersebut.
BACA JUGA:Ini Manfaat Konsumsi Singkong Rebus untuk Kesehatan
BACA JUGA:Gadget Seru untuk Temani Olahraga Kamu
Azwari menegaskan pentingnya kegiatan ini dalam menurunkan angka stunting dan pengendalian penduduk di OKU, sebuah prioritas nasional yang terus didorong melalui layanan kesehatan dan program KB.