Masalah ONIC Kalah dari Rebellion Esports

Senin 23-09-2024,11:00 WIB
Reporter : HOS
Editor : Gus Munir

OKES.NEWS -  Kekalahan ONIC Fnatic dari Rebellion Esports menjadi sorotan para penggemar setia Sonic. Kekalahan ini semakin memunculkan tanda tanya besar mengenai performa ONIC, terutama setelah mengalami empat kekalahan beruntun di MPL ID Season 14.

Hal ini cukup mengejutkan mengingat ONIC adalah juara bertahan empat musim berturut-turut dan dikenal sebagai tim yang hampir tak terkalahkan.

Sejak awal musim, performa ONIC terlihat tidak stabil. Masalah internal mulai terungkap, termasuk perubahan di EXP laner, rotasi jungler yang terus-menerus, serta pola permainan yang tampak tidak sekuat biasanya.

Saat ini, ONIC menduduki posisi kelima dengan rekor 6-6, sebuah pencapaian yang kurang memuaskan untuk tim sekelas ONIC yang biasanya selalu berada di upper bracket. Bahkan, secara matematis, ONIC masih bisa gagal lolos ke playoff, meskipun peluangnya kecil.

BACA JUGA:Targetkan Atlet Taekwondo Berprestasi di OKU, 241 Orang Ujian Kenaikan Tingkat

BACA JUGA:Larry Ellison Geser Jeff Bezos, Kini Jadi Orang Terkaya Kedua di Dunia

Namun, kekalahan ONIC dari Rebellion Esports dengan skor 2-0 di pekan ketujuh benar-benar mengejutkan. Rebellion, yang berada di zona merah, memanfaatkan kebingungan ONIC dengan sangat baik, sementara ONIC terlihat pasif dan ragu-ragu dalam mengambil keputusan. Ini sangat berbeda dengan performa dominan mereka di musim-musim sebelumnya.

Dalam wawancara eksklusif dengan ONE Esports, Coach Farr, pelatih Rebellion Esports, memberikan pandangannya tentang masalah ONIC. Menurut Farr, ONIC terlihat kehilangan percaya diri dan gaya permainan mereka yang biasa agresif dan taktis.

“Kalau dilihat dari penilaian sebagai penonton, mereka mungkin terlihat kurang percaya diri. Di game kedua, kelihatan mereka pakai Ruby, tapi strateginya tidak berjalan dengan baik,” ujar Coach Farr.

Farr menambahkan bahwa ONIC sepertinya terlalu banyak menunggu kesempatan daripada mengambil inisiatif. Salah satu hal yang paling mencolok adalah hilangnya inisiasi power dari Kiboy, yang biasanya menjadi motor serangan ONIC.

BACA JUGA:Vivo Siap Luncurkan V40 Lite dengan Fitur AI Canggih di Indonesia

BACA JUGA:Oknum ASN Kemenkum HAM Terlibat Peredaran Narkoba di Banyuasin

“Biasanya Kiboy yang memulai inisiasi, tapi sekarang lebih banyak menunggu. Sejauh ini, kami hanya memanfaatkan peluang dari permainan mereka yang lebih pasif,” pungkasnya.

Kekalahan ini menambah panjang deretan hasil negatif yang dialami ONIC, dan menjadi pertanda bahwa tim ini mungkin tengah mengalami krisis performa. Fans ONIC tentu berharap timnya bisa segera bangkit dan kembali menunjukkan permainan dominan yang selama ini menjadi ciri khas mereka.

 

Kategori :