OKES.NEWS - Menurut informasi yang bersumber dari sciencedaily para ilmuwan dari NYU Langone Health dan Perlmutter Cancer Center, yang dipimpin oleh Dr. Shohei Koide, baru-baru ini berhasil mengembangkan obat biologis khusus untuk menargetkan protein HER2 bermutasi.
Protein HER2 yang bermutasi ini sering jadi pemicu utama pertumbuhan kanker, khususnya kanker payudara dan lambung.
Dengan metode ini, tim peneliti bisa menargetkan sel kanker tanpa mengganggu versi sehat protein HER2 yang ada di tubuh, mengurangi risiko efek samping.
Tantangan dalam Menargetkan HER2 Mutasi
Protein HER2 memang memiliki peran penting dalam pertumbuhan sel. Tapi kalau ada mutasi di dalamnya, protein ini bisa merangsang pertumbuhan kanker.
Permasalahan dengan perawatan biasa adalah sulitnya membedakan antara HER2 yang bermutasi (yang memicu kanker) dan yang normal (yang ada di sel sehat).
Kalau tidak teliti, terapi bisa menyerang protein HER2 normal juga, yang akhirnya merusak sel sehat dan memicu efek samping.
BACA JUGA:Senang Film Dokumenter All Access to Rossa: 25 Shining Years Tayang di 3 Negara
BACA JUGA:Dari Gucci Hingga Le Minerale Berebut Pemain Timnas Jadi Bintang Iklan
Antibodi yang Bisa Bedakan HER2 Normal dan Mutasi
Untuk menyiasati masalah ini, tim Dr. Koide menggunakan teknik rekayasa protein canggih. Mereka berhasil membuat antibodi yang hanya bisa mengenali HER2 yang bermutasi dengan cara mendeteksi perbedaan pada satu dari 600 asam amino dalam struktur HER2.
Ini adalah langkah besar karena, dengan perbedaan yang kecil ini, antibodi dapat spesifik mengenali HER2 yang bermasalah tanpa memengaruhi HER2 normal. Ini berarti efek samping bisa ditekan.
Teknologi Bispecific T Cell Engager untuk Menghancurkan Sel Kanker
Setelah antibodi ini dibuat, tim peneliti mengembangkannya menjadi "bispecific T cell engager." Teknologi ini memungkinkan molekul antibodi untuk melakukan dua tugas sekaligus yaitu satu sisi mengikat HER2 bermutasi di sel kanker, sementara sisi lain memanggil sel T (bagian dari sistem kekebalan tubuh) untuk menyerang dan menghancurkan sel kanker tersebut.
Proses ini memberikan peluang pengobatan kanker yang efisien tanpa harus merusak sel sehat.
BACA JUGA:Nikmati Kemudahan Transaksi Melalui Payroll BRI
BACA JUGA:Ari Lasso Umumkan Telah Bercerai dari Vitta Dessy
Pengujian Pada Tikus Berhasil, Apa Langkah Selanjutnya?
Metode ini diuji pada tikus yang memiliki tumor dengan HER2 bermutasi. Hasilnya cukup menjanjikan karena pertumbuhan tumor berhasil ditekan tanpa adanya efek samping yang signifikan, seperti penurunan berat badan atau tanda penyakit lainnya.