OKES.NEWS - Di tengah pesatnya urbanisasi dan meningkatnya emisi karbon di seluruh dunia, kebutuhan akan solusi yang ramah lingkungan untuk kehidupan perkotaan semakin mendesak.
Banyak inovasi baru yang terinspirasi oleh alam, atau yang dikenal dengan istilah biomimikri, mulai dikembangkan untuk mengatasi masalah ini.
Salah satu yang paling menarik datang dari Julian Melchiorri, seorang inovator yang menciptakan material fotosintetik berbasis protein sutra.
Silk Leaf Daun Buatan yang Bisa Fotosintesis
Melalui eksperimen di laboratorium, Melchiorri berhasil menciptakan Silk Leaf, sebuah prototipe pertama dari material fotosintetik yang bisa menyerap karbon dioksida (CO2) dan menghasilkan oksigen.
Material ini terbuat dari bahan biologis yang sebagian besar terdiri dari protein sutra dan kloroplas yang distabilkan.
BACA JUGA:Kucing Terberat di Dunia, Kroshik, Meninggal Setelah Perjuangan Melawan Obesitas
BACA JUGA:Mabuk Tuak Pria di Palembang Pukul Polisi
Seperti daun alami, Silk Leaf bisa melakukan fotosintesis dengan hanya memerlukan cahaya dan air untuk menghasilkan oksigen dan senyawa organik.
Untuk mendukung proses fotosintesis, Silk Leaf dilengkapi dengan teknologi yang meniru cara kerja daun alami dalam mengalirkan air ke kloroplas.
Air yang digunakan untuk fotosintesis ini bisa mengalirkan residu kimia dan gula, yang bisa dikumpulkan untuk dimanfaatkan sebagai sumber energi.
Meningkatkan Efisiensi dengan Teknologi Terbaru
Kehebatan Silk Leaf bukan hanya soal kemampuannya menghasilkan oksigen, tapi juga karena efisiensinya bisa terus ditingkatkan.
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa teknologi nano-bionik dapat meningkatkan kemampuan fotosintesis hingga 49%.
Dengan modifikasi genetik, efisiensi fotosintesis bisa semakin maksimal, sehingga Silk Leaf bisa menyerap lebih banyak CO2 dan menghasilkan lebih banyak oksigen.
BACA JUGA:Taman Hutan Raya Baturaja Siap Jadi Agro Wisata