Kini, para ahli menyarankan agar penderita nyeri punggung tetap aktif bergerak dan tidak terlalu lama berbaring.
4. Peningkatan Risiko Diabetes
Berdasarkan informasi dari Sleep Foundation, durasi tidur yang berlebihan dapat mengganggu metabolisme glukosa dalam tubuh.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa baik kurang tidur maupun tidur berlebihan dapat meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2 karena pengaruhnya terhadap kerja hormon insulin dan kestabilan gula darah.
BACA JUGA:Timnas Indonesia Jaga Asa Lolos Piala Dunia Saat Lawan China
5. Memperburuk Gejala Depresi
Walaupun insomnia sering dikaitkan dengan depresi, sekitar 15% penderita depresi justru mengalami tidur berlebihan.
Sayangnya, tidur terlalu lama dapat memperburuk kondisi mental dengan mengganggu pola tidur alami dan menyebabkan kelelahan serta menurunnya motivasi sepanjang hari.
6. Risiko Penyakit Jantung Lebih Tinggi
Penelitian dari Nurses’ Health Study yang melibatkan lebih dari 70.000 perempuan menunjukkan bahwa wanita yang tidur 9–11 jam per malam memiliki risiko 38% lebih tinggi terkena penyakit jantung koroner dibandingkan dengan mereka yang tidur 8 jam.
BACA JUGA:Rayakan Idul Adha, Citimall Baturaja Salurkan Hewan Qurban untuk Warga Sekitar
7. Meningkatkan Risiko Kematian Dini
Sejumlah studi menemukan bahwa orang yang secara konsisten tidur lebih dari sembilan jam sehari memiliki tingkat kematian yang lebih tinggi.
Meskipun hal ini juga bisa dipengaruhi oleh faktor lain seperti kondisi psikologis atau latar belakang ekonomi, durasi tidur yang berlebihan tetap menjadi faktor risiko yang perlu diperhatikan.
Kebutuhan tidur bisa berbeda-beda tergantung pada usia, aktivitas harian, dan kondisi kesehatan masing-masing individu.
Namun, jika seseorang terus-menerus tidur terlalu lama dan tetap merasa lelah, hal tersebut bisa menjadi tanda adanya gangguan kesehatan seperti depresi, sleep apnea, atau masalah hormon tiroid.