Menurut dr. Nicolaus Novian Dwiya Wahjoepramono, Sp.JP, Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah dari Siloam Hospitals Lippo Village, gaya hidup tak sehat—terutama di lingkungan pekerja kantoran—adalah penyebab utama meningkatnya kadar kolesterol jahat (LDL) dalam tubuh.
Banyak orang menghabiskan waktu duduk berjam-jam di depan komputer, kurang bergerak, dan mengonsumsi makanan tinggi lemak jenuh serta rendah serat.
Minuman manis, kebiasaan melewatkan sarapan, stres, kurang tidur, dan merokok juga turut memperburuk kondisi metabolik.
BACA JUGA:Jaksa Beberkan Bukti Kasus Nikita Mirzani, Termasuk Uang Rp 3 Miliar dan Mobil
Jika dibiarkan, hiperkolesterolemia bisa memicu komplikasi serius seperti serangan jantung atau stroke, bahkan pada usia muda.
Oleh karena itu, dr. Nico menekankan pentingnya perubahan gaya hidup, mulai dari rutin berolahraga (150 menit/minggu), menghindari rokok dan alkohol, hingga memilih makanan sehat rendah lemak jenuh.
Untuk pengobatan, obat golongan statin sering direkomendasikan, namun pencegahan tetap yang utama.
Skrining kolesterol secara rutin, minimal dua bulan sekali, sangat dianjurkan agar potensi masalah bisa dideteksi sejak dini.
Mendukung hal ini, Kalbe juga mengadakan program skrining kolesterol gratis melalui gerakan Love The Beat.
BACA JUGA:7 Bahaya Tidur Terlalu Lama untuk Kesehatan
Selain pemeriksaan kadar kolesterol total dan LDL, masyarakat juga bisa berkonsultasi langsung dengan dokter tanpa biaya.
Bagi yang terdeteksi memiliki kolesterol tinggi, Kalbe menyediakan obat-obatan statin serta suplemen kesehatan jantung guna membantu menurunkan risiko.
Kalbe bekerja sama dengan Siloam Hospitals untuk melaksanakan kegiatan ini di beberapa rumah sakit, termasuk di Siloam Hospitals Lippo Village.
Kalbe juga menggandeng berbagai perusahaan di wilayah Jabodetabek untuk menyelenggarakan edukasi dan skrining secara langsung ke perkantoran.
Inisiatif ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran para pekerja kantoran terhadap pentingnya menjaga kesehatan jantung, apalagi gaya hidup tidak sehat semakin marak di kalangan usia produktif. (*)